Ketut menambahkan, ada beberapa risiko apabila seseorang terkena hipoglikemia saat bulan puasa.
Yang paling utama, tentu saja ibadah menjadi terganggu. Selain itu, secara fisik, mereka juga berisiko terserang berbagai masalah kesehatan seperti kejang dan hilang kesadaran.
Baca Juga : Studi, Pemberian Air Gula Saat Imunisasi Bisa Tenangkan Bayi
Selain itu, pola pengobatan juga harus diperhatikan pada orang dengan diabetes, ketika ingin melakukan ibadah puasa. Meski, ada beberapa obat yang terbilang aman.
"Tetap saja itu berpengaruh pada gula darah," kata Ketut.
Sehingga, untuk menghindari hipoglikemia, disarankan untuk mengubah pola konsumsi obat. Misalnya, dengan menggunakan obat yang biasanya dipakai di pagi hari, bisa digunakan di malam hari.
"Biasanya dosisnya juga dikurangi. Kalau secara umum, mereka kan mengurangi makanan sehingga dosis obat juga dikurangi, " kata profesor yang juga Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, Bali ini.
Sementara, untuk apa yang harus dimakan, pasien juga harus mengaturnya sesuai kebutuhan. Yang pasti, apabila seorang dengan diabetes ingin berpuasa, konsultasikan terlebih dulu dengan dokter sebelum melakukannya.
Baca Juga : Studi: Ternyata Pria Lebih Sering Memeriksa Ponsel Dibanding Wanita
"Penting bagi pasien DMT2 melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan rekomendasi manajemen puasa yang tepat dan meminimalisir risiko hipoglikemia," tambahnya.
Source | : | merdeka.com,Diabetes.org.uk,Kompas Health |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar