Hasil dari 1.000 pasien penelitian dipresentasikan di sini di European Society of Cardiology Congress 2011.
Baca Juga : Jangan Biarkan Si Kecil Duduk dengan Posisi Seperti Ini Jika Tidak Ingin Perkembangannya Terganggu!
Meski penelitian ini tidak menyelidiki alasannya, Kastorini mengatakan penelitian sebelumnya menunjukkan makan terlalu dekat dengan waktu tidur berkaitan dengan peningkatan risiko penyakit refluks.
Hal ini pada gilirannya dikaitkan dengan sleep apnea, faktor risiko untuk stroke, katanya.
American College of Cardiology Presiden David Holmes, MD, profesor kedokteran di Mayo Clinic College of Medicine di Rochester, Minn., memiliki teori lain.
Baca Juga : Mana yang Lebih Baik, Sayuran Digoreng atau Ditumis? Begini Jawaban para Peneliti!
"Ketika kita makan, gula darah berubah, kadar kolesterol berubah, aliran darah berubah," kata Holmes.
“Semua perubahan sementara ini dapat memengaruhi risiko stroke."
Holmes juga mengatakan sebenarnya penelitian ini memerlukan pembelajaran lebih lanjut. Tetapi ia tetap menyarankan untuk tidak tidur setelah makan.
Olah karena itu, setelah sahur sebaiknya beri jeda sebelum kembali tidur.
Baca Juga : Jarang yang Tahu, Ternyata 5 Jenis Sayuran Ini Beracun Jika Dimakan Mentah!
Source | : | Kompas.com,web md |
Penulis | : | Rosiana Chozanah |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar