Abu vulkanik yang tersebar di udara usai erupsi gunung biasanya menyimpan kandungan berbahaya bagi kesehatan manusia, salah satunya menyebabkan penyakit paru yang fatal.
Abu vulkanik merupakan bagian dari material vulkanik yang biasanya disemburkan ke udara pada saat gunung berapi mengalami erupsi.
Baca Juga : Tidak Selalu Asma, Sesak Napas Bisa Juga Disebabkan Oleh 3 Masalah Ini
Gas yang dikeluarkan saat erupsi gunung berapi antara lain karbonmonoksida (CO), karbondioksida (CO2), hidrogen sulfide (H2S), sulfurdioksida (S02), dan nitrogen (NO2).
Semua zat tersebut diketahui berbahaya bagi manusia.
Dikutip dari Kompas.com, Menurut Dr. Erlang Samoedro Sp.P FISR, seorang ahli paru dan sebagai Sekretaris Umum Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, mengatakan, penyakit silikosis sering terjadi pada pekerja tambang.
Baca Juga : Viral Video Balita Dicekoki Bir, Mulai dari Pertumbuhan Terhambat Hingga Kerusakan Otak Mengancamnya
"Para pekerja tambang bekerja di wilayah dengan udara yang mengandung silika (SiO2) berkonsentrasi tinggi dalam jangka waktu lama. Abu silikosis ini sangat halus dan menyerupai pecahan kaca," katanya.
Sama halnya dengan saat berada di tambang, abu vulkanik setelah erupsi dikatakannya juga mengandung kandungan Silika.
Source | : | Kompas.com,Kupang.tribunnews.com |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar