Ingat, seperti yang sudah dipaparkan di atas, disebuah tempat keramaian yang banyak orang berkumpul, kita tidak bisa menjamin latar belakang kesehatan juga kesehatan saat itu setiap manusia yang ada.
Bisa saja, mereka yang gemas dan memegang pipi Ryu membawa bakteri, bisa saja tangan orang yang gemas pada Ryu kotor. Bahakan siapa yang bisa menjamin manusia-manusia yang mencium Ryu di pesta tersebut sehat?
Kalau kejadiannya ditempat umum seperti mal, mungkin kita bisa dengan tegas mencegah, orang-orang untuk mencium, memegangbayi kita.
Tapi bagaimana jadinya jika kondisinya di pesta keluarga, seperti yang dialami Ryu.
Orangtuanya tentu tidak akan bisa berbuat banyak, mana kala ada saudara, paman, tante, om, ponakan, melakukan perbuatan itu pada Ryu.
Mirisnya, orangtua Ryu pun bisa dipastikan tidak bisa menjamin, apakah saudara dan keluarganya yang hadir di pesta tersebut tanganya bersih, tangannya tidak ada bakteri, tidak sedang sakit.
Baca Juga: Dirinya Sebut Sakit Gila, Verrel Bramasta Tumbang Hingga di Larikan Ke Rumah Sakit
Alhasil, "Ada yang sekedar toel. Ada yang nyubit. Ada yang elus. Ada yang cium. Ada yang abis pegang sepatu Ryu pegang pipi Ryu. Itu tangan, bekas duit, bekas makan, bekas pegang hape, bekas ini itu, bekas ngupil, ada yang garuk ketombe, bekas garuk ketek. Intinya kuman dimana-mana," tulis ayah Ryuzio, yang hanya bisa melakukan itu saat semua hal tersebut terjadi pada bayinya.
Dari hasil tangkapan layar instastroy instagram ayah Ryu yang dibagikan oleh pemilik akun facebook Valentine Samosir, diketahui karena sadar akan hal tersebut, kedua orangtua Ryuzio membersihkan pipi Ryu menggunakan tisu basah setiap kali ada orang yang mencium, towel, atau pegang pipi bayinya.
Melihat apa yang dilakukan orangtua Ryu juga sangat riskan bagi kesehatan kulit, khususnya kulit pipi Ryu.
Untuk diketahui, tisu basah alias baby wipes, bukan hanya basah karena air, lo. Tapi, dilansir dari dailymail.co.uk, mengandung baham kimia, salah satunya adalah Methylisothiazolinon (MI). Ini adalah pengawet yang dapat menyebabkan reaksi alergi.
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar