Untuk penelitian tersebut, Malaspina dan timnya menganalisis potensi skizofrenia pada lebih dari 90.000 bayi.
Mereka menemukan bahwa bayi memiliki risiko 50% lebih tinggi ketika lahir dari orangtua yang menikah kurang dari dua tahun dan pada jenis kelamin yang lebih sedikit.
Mereka yang lahir empat tahun setelah pernikahan orangtua mereka memiliki risiko skizofrenia 30 % lebih tinggi.
Tetapi bayi dengan orangtua yang menikah selama lima tahun menunjukkan risiko 14% lebih rendah terkena gangguan mental.
“Temuan ini tepat waktu mengingat penemuan baru-baru ini menyatakan bahwa beberapa gen yang terlibat dalam skizofrenia adalah gen plasenta dengan ekspresi diferensial dari kesulitan prenatal seperti preeklamsia dan hipertensi,” kata Malaspina, seperti dilansir dari medical daily.
"Data menunjukkan bahwa aktivasi kekebalan prenatal dari preeklamsia dapat menghasilkan kerentanan inflamasi yang bertahan lama untuk ibu dan janin, meningkatkan kerentanan untuk kondisi kejiwaan dan metabolisme."
Baca Juga: Hari Penyakit Langka Sedunia: Terkait Genetik, Ini Perlunya Skrining Sebelum Menikah
Namun demikian, beberapa penelitian menunjukkan bahwa banyak gen berkontribusi terhadap perkembangan seseorang menjadi penderita skizofrenia.
Faktor lingkungan, seperti paparan virus, kekurangan gizi dan masalah selama kelahiran, juga dicatat.
Para peneliti berharap untuk melakukan lebih banyak studi untuk lebih memahami hubungan langsung antara durasi pernikahan dan gangguan kejiwaan lainnya pada bayi. (*)
#gridnetworkjuara #gridhealthid #inspiringbetterhealth
Lihat postingan ini di InstagramSalam sehat. Heboh berita mirip Jonatan Christie dan artis di video dari twiter. Bagaimana pandangan medis mengenai hal tersebut? Tentunya untuk masturbasi ada, tapi untuk merekam aktivitas itu tidak. #gridhealthid #gridnetwork #inspiringbetterhealth #alatmasturbasi #videomasturbasi #jonatanchristie #artist #atlit #bulutangkis #badminton #viral #beritaviral #beritaheboh
Source | : | YouTube,Tribunnews.com,medical news today |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar