Sebuah studi yang diterbitkan minggu ini di JAMA Internal Medicine menemukan bahwa orang yang kehilangan pasangan lebih cenderung mengalami serangan jantung atau stroke dalam 30 hari ke depan.
"Stres emosional jelas akan mendatangkan malapetaka dengan sistem saraf simpatik, dan itu dapat menyebabkan masalah seperti yang dijelaskan penulis," kata Dr Peter Stone, profesor kedokteran di Harvard Medical School dan dokter senior di Divisi Kardiovaskular di Brigham and Women's Hospital.
Ini termasuk perubahan tekanan darah, detak jantung, dan pembekuan darah yang disebabkan oleh stres.
Baca Juga: Aneka Penyakit yang Diderita Ani Yudhoyono Sebelum Wafat, Dari Batu Empedu Hingga Leukemia
"Penting juga dicatat bahwa orang-orang dalam penelitian ini berusia 60-89 tahun. Seringkali individu yang memiliki pasangan atau orang yang dicintai meninggal di usia tua, lebih rentan terhadap penyakit jantung," tambah Dr. Stone.
Untuk mempertahankan kesehatan, Dr. Stone juga menyarankan bagi seorang di usia tua yang ditinggal pasangannya untuk tetap melanjutkan hidup dengan makan makanan yang sehat, berjalan atau berolahraga jenis lain setiap hari, dan minum obat.
Baca Juga: Belajar Dari Wafatnya Ani Yudhoyono, Ini Gejala Leukemia Yang Dianggap Sepele dan Sering Diabaikan
Bahkan para pasangan yang ditinggal mati, seperti SBY ini juga harus menyibukkan diri untuk mendekatkan diri kepada Sang Pencipta dan keluarga atau kerabat guna menjaga kesehatan rohaninya. (*)
Source | : | ncbi,Harvard Health Publising |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar