GridHEALTH.id - Kebahagiaan kini tengah menyelimuti Shandy Aulia. Bagaimana tidak, setelah lama menanti akhirnya artis peran 31 tahun ini bakal menjadi calon ibu.
Hal itu diketahui dari video yang diunggah di akun Instagram pribadinya @shandyaulia.
Shandy pun mengungkapkan rasa bahagianya dalam caption video tersebut.
"5 Juni 2019 Hari Positif Kami! ?????? Tidak sabar untuk membagikan kebahagiaan kami kepada kalian semua.
Baca Juga: Kurangi Konsumsi Gula, Shandy Aulia Merasa Tubuhnya Semakin Segar dan Bugar
Ini merupakan perjalanan panjang bagi kami setelah menunggu selama tujuh setengah tahun ini, namun ini adalah waktu dari Tuhan dan bukan waktu kita
Kami berterima kasih kepada Tuhan atas hadiah yang luar biasa dan memberi kami kepercayaan untuk memiliki satu orang tambahan bagi keluarga kecil kami, malaikat kecil kami sendiri
Tidak sabar untuk melihat bayiku tumbuh dan menjadi kuat di perutku.
Kami sangat gembira dan antusias untuk perjalanan baru untuk menjadi orang tua," tulis Shandy, pada Jumat (14/6/2019).
Hasil positif ini didapatkan Shandy dan suaminya, David Herbowo setelah menanti selama 7,5 tahun setelah pernikahannya.
Memiliki buah hati memang merupakan impian bagi setiap pasangan yang sudah menikah.
Tapi terkadang, hal tersebut sulit didapatkan beberapa pasangan lantaran banyak faktor yang mempengaruhi.
Salah satunya, kesalahan-kesalahan umum yang sering dilakukan oleh pihak wanita berikut ini :
Salah menentukan masa subur (ovulasi)
Rata-rata, siklus menstruasi perempuan normal adalah 28 hari. Untuk siklus ini, cara menentukan masa subur adalah dengan menambahkan 14 hari setelah hari pertama haid (menstruasi).
Banyak perempuan berpatokan pada sistem penanggalan tersebut, padahal siklus haid setiap orang bervariasi, bisa lebih pendek atau pun lebih panjang.
Untuk menentukan masa subur yang lebih personal, lakukan penghitungan mundur sebanyak 14 hari terhitung dari hari pertama haid.
Baca Juga: Paula Verhoeven Umumkan Kehamilan Pertamanya, 3 Hal Ini Penting Dilakukan Untuk Ibu Hamil
Jika siklus haid teratur, teknik ini memungkinkan wanita untuk memperhitungkan kapan masa subur akan terjadi setiap bulan.
Selain itu, bisa juga menentukan masa subur dengan mengecek kondisi lendir serviks atau dengan mengukur suhu basal tubuh. Jadi jangan sampai salah menentukan masa subur karena bisa menjadi penyebab sulit hamil.
Terlalu cepat berkonsultasi ke dokter spesialis
Bila masih berumur di bawah 35 tahun dan belum juga berhasil hamil, itu hal yang lumrah.
Rata-rata wanita normal dengan kondisi kesuburan dan siklus haid teratur memang memakan waktu sekitar satu tahun untuk bisa hamil.
Baca Juga: Hari Preeklamsia Dunia :Tes Diagnosis Preeklamsia Selamatkan Ibu & Janin Dari Keracunan Kehamilan
Wajar jika kita merasa frustrasi karena belum juga hamil di bulan ke-6 atau ke-7, tapi Ibu disarankan tetap menunggu apabila memang tidak ada gangguan kesehatan apa pun.
Sebaliknya, yang berumur di atas 35 tahun, disarankan untuk segera berkonsultasi ke dokter spesialis kebidanan dan kandungan apabila 6 bulan tidak hamil juga.
Menunggu terlalu lama untuk konsultasi ke dokter.
Jangan tunggu sampai satu tahun untuk konsultasi ke dokter apabila memiliki siklus haid lebih pendek dari 25 hari atau lebih panjang dari 35 hari.
Bila mengalami nyeri haid yang cukup parah dan haid yang cukup banyak, bisa jadi itu gejala dari penyakit radang panggul dan infeksi menular seksual.
Masih menjalani gaya hidup tidak sehat
Merokok, mengonsumsi alkohol dan kafein secara berlebihan, juga mengonsumsi makanan-makanan cepat saji adalah contoh kesalahan umum penyebab sulit hamil lantaran gaya hidup itu meningkatkan risiko infertilitas (ketidaksuburan).
Semuanya itu berisiko menyebabkan keguguran, kehamilan ektopik, bayi lahir cacat, bayi lahir dengan berat kurang, dan bayi dengan kondisi keterbelakangan mental.
Sebelum berusaha hamil, pastikan kita dan pasangan memiliki berat badan normal (tidak terlalu gemuk atau terlalu kurus) dan sudah berhenti mengonsumsi alkohol, kafein, juga rokok.
Terlalu terpaku pada posisi bercinta
Pasti ada banyak orang yang menyarankan untuk bercinta dalam posisi misionaris (istri di bawah, suami di atas), kemudian melakukan posisi lilin (kaki istri diangkat ke atas) sehabis berhubungan seks, dengan tujuan semua sperma berhasil masuk ke rahim.
Sesungguhnya, itu adalah pekerjaan yang cukup sia-sia karena saat pasangan berejakulasi, ratusan juta sel sperma akan langsung menyembur dengan cepat ke arah rahim.
Beberapa tetes sperma akan keluar dari liang vagina karena mungkin mulut rahim sudah penuh dengan sperma.
Atau bisa jadi, itu adalah kumpulan sel yang gagal melewati lingkungan vagina yang asam dan akhirnya mati.
Sebenarnya terserah ingin meneruskan kebiasaan ini atau tidak. Yang terpenting, setiap pasangan tak perlu merasa stres lagi setiap melihat ada tetesan sperma keluar dari vagina.
Berhubungan seks di waktu perkiraan masa subur saja
Ovulasi adalah peristiwa yang sangat unik. Biarpun siklus menstruasi dirasa sangat normal dan sangat teratur, yaitu 28 hari, tetap ada kemungkinan masa subur bisa lebih cepat sehari atau lebih lama sehari.
Tak pernah ada yang tahu kepastiannya kapan. Jadi, jika berhubungan seks hanya pada saat perkiraan ovulasi saja, ada kemungkinan sel telur sudah terlambat dibuahi.
Untuk meningkatkan peluang pembuahan (konsepsi), dianjurkan untuk berhubungan seks di 4 sampai 6 hari sebelum waktu perkiraan masa subur, dan 4 sampai 6 hari setelahnya.
Baca Juga: Lee Chong Wei Gantung Raket Akibat Kanker Hidung, Ini Gejalanya.
Ingatlah, sperma yang sehat dapat bertahan hidup dalam rahim selama 3 hari, bahkan 1 minggu. Semakin sering bercinta sebelum masa subur, semakin besar pula peluang pembuahan.
Terlalu sering bercinta
Bercinta setiap hari atau bahkan beberapa kali dalam sehari dapat menurunkan jumlah sperma.
Untuk memulihkan jumlah dan kualitas sperma, dibutuhkan waktu beberapa hari.
Untuk meningkatkan peluang hamil, dianjurkan rutin bercinta setiap dua hari sekali dalam minggu-minggu pertama sebelum masa subur dan seminggu setelahnya (4 sampai 6 hari sebelum waktu perkiraan masa subur dan 4 sampai 6 hari setelahnya).
Berpikir diri sendiri yang tidak subur
Kalau menyangkut soal kesuburan dan kesulitan hamil, sering kali pasangan dan keluarga memusatkan investigasi pada perempuan saja.
Baca Juga: Pertumbuhan Gigi Bisa Bervariasi, Kenali Normal Tidaknya Berikut Ini
Padahal, sekitar 40% masalah kesuburan disebabkan oleh pihak pria.
Jadi, jika seorang wanita telah berumur di bawah 35 tahun dan belum hamil setelah satu tahun aktif secara seksual, baiknya segera menemui dokter.
Dokter akan menganalisis sperma pasangan untuk melihat apakah ada masalah kesuburan atau tidak.
Menunda kehamilan terlalu lama
Ada banyak faktor yang membuat beberapa pasangan menunda diri untuk hamil.
Beberapa orang merasa ingin memantapkan karier dulu, punya rumah, punya tabungan pendidikan yang banyak dulu, dan lain-lain.
Selama berada dalam hubungan yang sehat dan kondisi tubuh yang masih bugar, sebaiknya tiap pasangan tidak menunda hamil lebih lama lagi.
Baca Juga: Anak Menteri Susi Alami Gagal Jantung di Usia 31 Tahun, 9 Makanan Ini Wajib Dikonsumsi Milenial
Sebab, perempuan pada rentang usia 20-an akhir sampai 40 mengalami penurunan peluang hamil sebesar 50%.
Risiko kehamilan di atas umur 35 tahun, bisa melahirkan bayi kelainan genetik seperti down syndrome menjadi semakin besar.
Menunda kehamilan adalah kesalahan umum penyebab sulit hamil. (*)
#gridnetworkjuara #gridhealth
Source | : | parents.com,Nakita.id |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar