GridHEALTH.id – Siapa yang tidak kenal Jennifer Jill Supit (48), wanita kaya raya asal Bali.
Dirinya mulai dikenal publik secara luas setelah menikah dengan artis Ajun Perwira (31).
Seperti halnya pasangn baru pada umumnya. Setelah menikah mereka ingin dikaruniai momongan.
Walau sudah mempunyai 3 anak yag sudah dewasa, ternyata Jennifer Jill Supit tetep keukeuh ingin memiliki momongan dari suaminya yang masih muda ini.
Mengingat sudah usia, dan secara alamiah belum juga dikaruniai momongan, Jennifer Jill Supit juga suaminya memutuskan untuk melakukan program bayi tabung.
"Dengan usia aku, thank God, masih produktif, anyway, programnya itu program bayi tabung, tapi ada kemungkinan katanya kalau bayi tabung itu bisa kembar," ungkap Jennifer Jill dalam tayangan SILET, yang diunggah di kanal YouTube RCTI pada Jumat (21/6/2019).
Jenifer Jill Supit mengaku program bayi tabung yang sedang dijalani bersama dengan suaminya sudah mencapai 50%.
Baca Juga: Beban Shakira Aurum Semakin Berat, Entah Kapan Lagi Bisa Ditemani Jerry Aurum di Rumah Sakit
Mengingat usia Jennifer Jill yang menginjak angka 48 tahun, program bayi tabung ternyata sangat berisiko pada kesehatan dirinya dan janin.
Mungkin karena itu Ajun Perwira sempat takut sebelum akhirnya melakukan program bayi tabung.
Apa yang ditakutkan oleh Ajun Perwira tidak diketahi secara pasti, karena dirinya tak menjelaskan secara gamblang.
Sebaba kalau dari segi biaya, hal tersebut rasanya bukan menjadi perosalan.
Tapi untuk soal lain, lain lagi. Sebab usia calon ibu juga berpengaruh besar terhadap kesuburannya.
Baca Juga: Lina Mantan Istri Sule Menyambung Hidup dari Salon, Risiko Kanker Pada Pekerja Salon Tinggi
Demikian juga halnya pada keberhasilan program bayi tabung.
Penting diketahui, pekuang kehamilan alami wanita berusia 36 tahun akan turun setengah dari 20 tahun sebelumnya.
Di usia 41, peluangnya terus turun sampai tinggal 4%.
Menurut dr. Arie A. Polim, Sp.OG(K), faktor usia memang sangat krusial dalam program kesuburan.
"Untuk program bayi tabung, peluang keberhasilan dinilai dari usia ibu. Kalau datang di usia kurang dari 35 tahun, peluangnya besar, sampai 45 persen keberhasilannya," ujar dokter dari klinik Morula IVF Jakarta ini dikutip dari Kompas.com.
Ia mengatakan, kualitas sel telur akan terus menurun sejalan dengan bertambahnya usia.
Baca Juga: Telur Herbal Diklaim Paling Sehat, Inilah Perbedaannya dengan Telur Lainnya
Kualitas sel telur yang turun itu memperkecil kemungkinan terjadinya kehamilan.
Menurut dr. Ivan Sini, SpOG, yang meraih gelar spesialiasi MRANZCOG dan FRANZCOG pada tahun 2001 di Australia juga mengatakan jika pasutri mengikuti program bayi tabung di usia masih muda maka obat hormon yang diperlukan tidak terlalu banyak.
"Kalau calon ibunya sudah di atas 38 tahun, sel telurnya sedikit, tentu cost untuk merangsang sel telur jadi banyak. Yang mahal adalah obat hormonalnya," ujarnya.
Melansir laman yourfertility.org.au, mengenai wanita usia di atas 40 tahun untuk hamil, disebutkan bahwa kemungkinan seorang wanit akan memiliki bayi sehat, pelung besarnya ada di usia 30-an atau awal 40-an.
Tetapi dari semua orang yang mencoba untuk bayi di usia yang lebih tua, banyak yang tidak akan memiliki bayi yang mereka harapkan.
Baca Juga: Jaring Empuk Putih yang Biasa Ditemukan Saat Membeli Buah Ternyata Memiliki Manfaat Anti Bakteri
Wanita yang lebih muda dari 35 dan pria yang lebih muda dari 40 memiliki peluang yang lebih baik untuk memiliki anak daripada orang yang lebih tua.
Hal ini berlaku untuk kehamilan alami dan untuk kehamilan yang dikandung melalui perawatan reproduksi berbantuan seperti IVF (fertilisasi in-vitro).
Alasannya, Karena usia mempengaruhi telur dan sperma.
Wanita yang lebih muda memiliki telur lebih banyak dan lebih sehat daripada wanita yang lebih tua.
Begitu juga dnegan pri, pria muda memiliki sperma yang lebih aktif dan berkualitas lebih baik daripada pria yang lebih tua.
Baca Juga: Konsumsi Karbohidrat Hanya di Malam Hari Bikin Cepat Langsing? Ini Faktanya
Untuk diketahui, wanita dilahirkan dengan semua telur yang akan dia miliki.
Seiring bertambahnya usia telurnya, jumlah dan kualitasnya berkurang seiring waktu.
Inilah sebabnya mengapa kesempatannya untuk memiliki bayi juga berkurang dari waktu ke waktu, terutama untuk wanita yang lebih tua dari 35 tahun, apalagi di atas 45 tahun.
Hal senada dilansir dari laman WebMD, seiring bertambahnya usia wanita, risiko kehamilan meningkat, termasuk keguguran, kelainan kromosom seperti sindrom Down, dan komplikasi lain seperti diabetes gestasional, tekanan darah tinggi, dan perdarahan.
Sebuah penelitian di Obstetrics and Gynaecology edisi Februari 2000 menunjukkan, wanita berusia di atas 40 tahun berisiko lebih tinggi mengalami kematian janin mereka secara mendadak dibandingkan dengan pasangan yang lebih muda.
Tapi jangan khawatir, aktris peraih Oscar Geena Davis mengandung anak kembar pada usia 48 tahun, menurut juru bicaranya. Si ibu pun baik-baik saja.
Menurut Pamela Madsen, direktur eksekutif American Infertility Association di New York, dikutip dari WebMD, "Tingkat kesuburan wanita turun secara signifikan setelah usia 30, dan pada usia 35 mereka anjlok lagi, dan setelah 40, itu mulai menjadi sangat suram."
"Telur wanita mulai menua begitu kita dilahirkan, dan satu hal yang tidak bisa dilakukan dokter adalah membuat telur wanita menjadi muda lagi. Alam pasti bukan feminis, dan dia ingin kita memiliki anak di usia 20-an dan 30-an."
Baca Juga: 2 Minuman Sehat Ini Menjadi Salah Satu Kunci Kebugaran Jokowi, Mudah Ditemukan dan Murah
Tetapi, "Salah satu hal yang kami pelajari dari Madonna adalah bahwa kesehatan yang baik lebih penting daripada usia," kata Donnica Moore, MD, presiden Kelompok Kesehatan Wanita Safir di Neshanic Station, N.J.
Ayo semangat Jennifer dan Ajun.(*)
#gridnetworkjuara #gridhealthid #inspiringbetterhealth
Source | : | web md,yourfertility.org.au,GridHealth.ID |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar