Untuk diketahui, hepatitis A adalah penyakit hati yang disebabkan oleh virus hepatitis A.
Virus ini terutama menyebar ketika orang yang tidak terinfeksi (dan tidak divaksinasi) menelan makanan atau air yang terkontaminasi dengan kotoran orang yang terinfeksi.
Penyakit ini terkait erat dengan air atau makanan yang tidak aman, sanitasi yang tidak memadai dan kebersihan pribadi yang buruk.
Baca Juga: 'Saya Lelah' Atau 'Saya Mengantuk', Begini Cara Membedakannya
Tidak seperti hepatitis B dan C, infeksi hepatitis A tidak menyebabkan penyakit hati kronis dan jarang fatal, tetapi dapat menyebabkan gejala yang melemahkan dan hepatitis fulminan (gagal hati akut), yang seringkali berakibat fatal.
Hepatitis A terjadi secara sporadis dan epidemi di seluruh dunia, dengan kecenderungan berulang berulang.
Virus hepatitis A adalah salah satu penyebab paling umum dari infeksi bawaan makanan.
Epidemi terkait makanan atau air yang terkontaminasi dapat meletus secara eksplosif, seperti epidemi di Shanghai pada tahun 1988 yang memengaruhi sekitar 300.000 orang.
Baca Juga: Jennifer Jill Supit Istri dari Ajun Perwira Keukeuh Ingin Hamil di Usia Hampir 50 Tahun, dan Bisa!
Penting diperhatikan, virus hepatitis A bertahan di lingkungan dan dapat menahan proses produksi makanan yang secara rutin digunakan untuk menonaktifkan dan / atau mengendalikan bakteri patogen.
Penyakit ini dapat menyebabkan konsekuensi ekonomi dan sosial yang signifikan di masyarakat.
Diperlukan waktu berminggu-minggu atau berbulan-bulan bagi orang yang baru sembuh dari penyakit untuk kembali bekerja, sekolah, atau kehidupan sehari-hari.
Dampak pada perusahaan makanan yang diidentifikasi dengan virus, dan produktivitas lokal secara umum, bisa sangat besar.(*)
#gridhealthid #inspiringbetterhealth #gridnetworkjuara
Source | : | tribunnews,WHO,cnn indonesia,Surya Malang |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar