Selain itu, perbedaan usia pasangan juga dapat membuat wanita lebih rentan terhadap risiko kesehatan dan isolasi sosial dengan menciptakan dinamika kekuasaan.
Dinamika kekuatan ini dapat meningkatkan kerentanan anak perempuan terhadap pelecehan emosional, fisik, dan seksual.
Gadis yang menikah muda juga cenderung tidak memiliki akses ke sumber daya keuangan dan mobilitas terbatas.
Oleh karena itu mereka cenderung tidak meninggalkan rumah untuk bersosialisasi dengan orang lain, membatasi kemampuan mereka untuk mendapatkan informasi tentang kesehatan reproduksi, kontrasepsi, HIV, dan infeksi menular seksual lainnya (IMS).
Perbedaan kekuatan ini juga dapat membatasi kemampuan anak perempuan untuk menegosiasikan penggunaan kontrasepsi atau kondom, sehingga menempatkan mereka pada risiko tinggi untuk tertular IMS dan HIV.
Selain itu, melahirkan anak usia dini juga menimbulkan risiko kesehatan yang serius bagi ibu dan anak.
Perkawinan sering kali menandai awal dari aktivitas seksual yang sering dan tidak terlindungi.
Source | : | Sripoku.com,BKKBN,iwhc.org,k4health.org |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar