GridHEALTH.id - Siapa sangka artis cantik Aurelie Moeremans memiliki kisah kelam dalam hidupnya.
Jauh sebelum berpacaran dengan Ello, Aurelie Moeremans pernah berpacaran dengan lelaki bernama Roby Tremonty hingga menikah.
Saat berhubungan dengan Roby, Aurelie mangaku banyak mengalami tekanan dan sering diancam.
Bahkan, Aurelie mengaku pernah diminta Roby untuk mengirimkan foto telanjangnya, dengan wajah yang terlihat jelas.
Foto itulah yang digunakan Roby untuk mengancam Aurelie jika tidak memenuhi semua keinginannya.
Menurut Aurelie, Roby sering mengancam menyebarkan foto telanjangnya, jika Aurelie berani meninggalkannya.
"Dia maunya jaminan yang kalau aku tinggalin dia, aku bakal nyesel senyesel-nyeselnya. Dia minta (i know..) foto telanjang aku dan muka aku harus jelas."
“Aku tadinya ga berani kasih karena kalo sampe itu kesebar karir aku bisa hancur, aku pasti malu semalu malunya dan bisa bisa pulang ke Belgia.”
“Tapi dia ngancam lagi dan ngancam lagi sampe akhirnya aku ngerasa terpaksa harus nurut,” tulis Aurelie di Facebook-nya yang kini sudah dihapus, seperti dikutip dari Sripoku.com.
Baca Juga: Meski Dimusuhi, Asam Urat Ternyata Mampu Tangkal Radikal Bebas di Dalam Tubuh
Saat menikah dengan Roby, Aurelie Moeremans masih berusia 18 tahun. Kisah cinta Aurelie Moeremans dan Roby Tremonty berawal dari cinta lokasi pada 2009 silam.
Di awal masa pacaran, Aurelie Moeremans memang merasakan kebahagiaan layaknya pasangan kekasih yang menjalin asmara.
Namun lama-kelamaan Roby malah terlalu banyak mengatur kehidupan Aurelie Moeremans.
Hingga suatu waktu, Aurelie Moeremans dipaksa menikah dengan Roby Tremonty tanpa restu kedua orangtuanya.
"Akhirnya mereka (Roby dan pengacara) ketemu gereja yang bisa nikahin dua orang, tanpa ada nya orang tua, tanpa latihan dulu atau belajar apapun di gereja,” tulisnya lagi.
Selama berumah tangga, Aurelie Moeremans mengaku sangat menderita dan dipaksa menjauh dari orang tuanya.
Bahkan artis kelahiran 8 Agustus 1993 ini sering mengalami KDRT hingga akhirnya ia kabur meski tahu risikonya.
"Aku sampai sakit-sakitan karena stress. Udah gak sayang, aku dilarang ketemu orang tua aku lagi. Aku disuruh kerja buat X, aku yang bayar semua, aku diperlakuin kaya apaan tahu. Dan bulan-bulan terakhir disitu dia udah berani main kasar. Aku di ludahin bolak-balik, ditampar dijambak,” curhatan hatinya lewat tulis.
Menilik dari sisi kesehatan, melansir situs k4health.org, pernikahan dini alias usia muda tidak dianjurkan karena dapat mengancam kesehatan reproduksi remaja dan psikologisnya.
Selain itu, perbedaan usia pasangan juga dapat membuat wanita lebih rentan terhadap risiko kesehatan dan isolasi sosial dengan menciptakan dinamika kekuasaan.
Dinamika kekuatan ini dapat meningkatkan kerentanan anak perempuan terhadap pelecehan emosional, fisik, dan seksual.
Gadis yang menikah muda juga cenderung tidak memiliki akses ke sumber daya keuangan dan mobilitas terbatas.
Oleh karena itu mereka cenderung tidak meninggalkan rumah untuk bersosialisasi dengan orang lain, membatasi kemampuan mereka untuk mendapatkan informasi tentang kesehatan reproduksi, kontrasepsi, HIV, dan infeksi menular seksual lainnya (IMS).
Perbedaan kekuatan ini juga dapat membatasi kemampuan anak perempuan untuk menegosiasikan penggunaan kontrasepsi atau kondom, sehingga menempatkan mereka pada risiko tinggi untuk tertular IMS dan HIV.
Selain itu, melahirkan anak usia dini juga menimbulkan risiko kesehatan yang serius bagi ibu dan anak.
Perkawinan sering kali menandai awal dari aktivitas seksual yang sering dan tidak terlindungi.
Banyak anak perempuan di bawah usia 18 tahun (dan khususnya anak perempuan di bawah usia 15 tahun) tidak matang secara fisik dan karenanya tidak siap untuk melakukan hubungan seksual atau melahirkan.
Baca Juga: Festival Ibu dan Buah Hati 2019, Membuat Kartu Identitas Anak (KIA) Hingga Perawatan Gigi Gratsi!
Hubungan seksual pada usia muda dikaitkan dengan nyeri fisik dan komplikasi terkait kehamilan, seperti fistula kebidanan.
Masalah kesehatan yang berhubungan dengan kehamilan dapat memiliki konsekuensi emosional dan sosial dan menimbulkan beban keuangan bagi rumah tangga.
Konsekuensi negatif dari pernikahan usia muda menurut iwhc.org (International Woman’s Health Coalision), 60 % lebih mungkin meninggal pada tahun pertama kehidupan dari pada mereka yang lahir dari ibu yang berusia lebih dari 19 tahun, dan keluarga lebih cenderung menjadi miskin dan tidak sehat.
Bahkan, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) juga menyebutkan 50% pasangan yang menjalani nikah muda akan mengalami perceraian.
Sebuah studi terbitan Journal of Social and Personal Relationship tahun 2012 mengatakan bahwa 25 tahun adalah batas usia paling ideal untuk menikah.
Sementara itu, Biro Sensus AS tahun 2013 melaporkan bahwa usia ideal menikah adalah mulai usia 27 tahun untuk perempuan dan 29 untuk pria.
Baca Juga: Cara Jitu Mengatasi Alergi: Hindari Penggunaan Obat, Bersahabatlah Dengannya
Di usia ideal inilah wanita akan memiliki pemikiran yang lebih rasional, lebih bahagia, bahkan rumah tangga disinyalir akan langgeng seumur hidup.
Kembali ke kisah Aurelie Moeremans dan Roby Tremonty, akhirnya mereka pun resmi berpisah pada 2013 silam.
Kini Aurelie Moeremans berpacaran dengan musisi Marcello Tahitoe alias Ello sejak tahun 2015.
Baca Juga: Fakta: Bermotor Adalah cara Hidup Sehat, Touring dengan Motor Membuat Stres Menurun Drastis
Meski terpaut usia 10 tahun, hubungan Aurelie Moeremans dan Ello masih harmonis sampai sekarang.
Aurelie Moeremans juga nampak menekuni dunia tarik suara sepertikekasihnya.(*)
#gridnetworkjuara #gridhealthid #inspiringbetterhealth
Source | : | Sripoku.com,BKKBN,iwhc.org,k4health.org |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar