GridHEALTH.id - Setelah resmi menikah dengan pengusaha kaya raya, Reino Barack, hidup Syahrini semakin bertabur kemewahan.
Syahrini semakin tampil dengan gaya modis dan aksesoris super mewah.
Tak hanya itu, wanita yang menikahi mantan pacar Luna Maya ini pun sering kali mengumbar kemesraannya saat menghabiskan waktu liburan bersama.
Namun tanpa disangka, menikah dengan seorang anak konglomerat Indonesia malah membuat ibunda Syahrini berjualan untuk menyambung hidup.
Kini kabarnya, ibunda Syahrini, Wati Nurhayati tengah menjalankan bisnis di bidang kuliner.
Baca Juga: Terseret Kasus Ikan Asin, Ibunda Barbie Kumalasari Menangis Disebut Bipolar Hingga Jualan Pempek
Rupanya ibunda Syahrini itu kini menjual peyek kacang dan peyek udang rebon. Produk panganan itu diberi nama Peyek Ibu Cetar.
Peyek merupakan salah satu makanan tradisional Indonesia yang rasanya tak kalah enak. Namun dibalik renyah dan lezatnya peyek, makanan ini mengandung nilai gizi yang tak seberapa.
Makanan yang biasa disantap sebagai teman makan nasi ini diulas oleh Youtuber Anak Kuliner.
Dilansir TribunnewsBogor.com dari Youtube Anak Kuliner Rabu (3/7/2019), Peyek Bu Cetar ini dibanderol dengan harga yang fantastis, yakni Rp 200 ribu per toples. Tapi tidak disebutkan berapa berat peyek tersebut untuk per toplesnya.
Namun dilihat dari ulasan tersebut, toples yang digunakan merupakan toples plastik dengan ukuran cukup besar yang biasa digunakan untuk menyimpan kerupuk dan sebagainya.
Sang pembawa acara, Felix dan Adit bahkan berkelakar kalau toples peyek itu harus diletakkan perlahan-lahan karena harganya yang sangat mahal.
"Ini peyek Ibu Cetar, mamahnya Syahrini, berarti mertuanya Reino," kata Adit.
"Reino Barack adalah pengusaha sukses dan Syahrini adalah seorang Diva Indonesia, dan mamahnya jualan peyek Rp 200 ribu, it's oke gak apa-apa," kata Felix menambahkan.
"Gw merasa miskin abis gw transfer, yaa Allah gw beli peyek Rp 200 ribu, taunya pas dateng segentong, dia nggak ngasih tau juga seberapa banyak ukurannya," kata Adit menjelaskan.
Kemudian Felix menanyakan apakah dengan harga Rp 200 ribu untuk peyek sebanyak itu masuk akal, kemudian ia juga menanyakan pelayannya.
Baca Juga: Meski Dimusuhi, Asam Urat Ternyata Mampu Tangkal Radikal Bebas di Dalam Tubuh
"Kayaknya rame deh, soalnya agak lama balesnya, model-modelnya kayak gw beli Ting Ting Collection itu lah, tapi lebih parah, ini lebih mending lah dibales hari itu juga, kalau Ting Ting Collection dibales besoknya," jelas Adit.
Kemudian saat dibuka, Adit sempat mengira kalau isinya penuh, tapi ternyata isinya hanya setengah toples lebih sedikit.
Dalam urusan kesehatan, peyek kacang dan peyek udang rebon tersebut rupanya sama halnya dengan gorengan pada umumnya.
Melansir Mayo Clinic menyebutkan, bahwa di dalam gorengan seperti peyek, terdapat kolesterol dan lemak.
Sebenarnya, dua kandungan ini juga dibutuhkan tubuh, khususnya bagi pembentukan energi dan proses yang berlangsung dalam otak.
Sayangnya, karena dikonsumsi dengan berlebihan, maka kita akan mendapatkan dampak buruk bagi kesehatan
Di dalam sepotong gorengan, minimal mengandung satu sendok teh minyak. Padahal, batas maksimal konsumsi minyak dalam sehari adalah 6 sendok teh.
Hal ini berarti, ada baiknya kita membatasi asupan gorengan tidak sampai 6 potong dalam sehari.
Jika kita mengonsumsi gorengan lebih dari anjuran tersebut, maka kita bisa mengalami peningkatan kadar kolesterol jahat dalam tubuh yang bisa menyebabkan penyumbatan pembuluh darah atau stroke.
Kita juga perlu memerhatikan minyak seperti apa yang dipakai oleh penjual gorengan saat memasaknya.
Jika sampai gorengan dimasukkan dalam minyak yang sudah berulang kali digunakan, maka minyak ini mengandung racun dan bersifat karsinogen yang bisa memicu kanker.
Tapi sepertinya susah bagi orang Indonesia untuk pisah dari gorengan, ya. Jadi solusinya, alangkah baiknya untuk mengonsumsi gorengan hanya secukupnya saja.
Jangan sampai saat makan kita memilih lauk gorengan, kemudian memilih camilan ringan yang juga gorengan.
Sebaiknya makan peyek dari ibunda Syahrini ini juga cukup sedikit saja ya! (*)
#gridhelathid #gridnetworkjuara
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar