2. Sudden cardiac arrest
Dikenal dengan istilah henti jantung. Kondisi ini terjadi ketika jantung secara tiba-tiba berhenti berdetak.
Baca Juga: Cuaca Panas Saat Musim Haji, Alas Kaki Wajib Dipakai Tapi Sandal Jepit Bukan Pilihan!
Hal ini dipicu oleh kelainan dan disfungsi pada sinyal elektrik yang mengatur detak jantung.
Saat hal ini terjadi, jantung pun berhenti memompa darah ke seluruh bagian tubuh. Jika tidak langsung ditangani, henti jantung akan menyebabkan kematian.
Henti jantung dipicu oleh beberapa hal, antara lain diabetes, tekanan darah tinggi, kadar kolesterol tinggi, serta faktor genetik.
Ada beberapa gejala yang harus diwaspadai. Misalnya jika beberapa kali jatuh pingsan, ada sejarah kematian karena penyakit jantung dalam keluarga, dan dada yang terasa nyeri.
3. Serangan jantung
Berbeda dari henti jantung, serangan jantung tidak disebabkan oleh kesalahan pada sirkuit elektrik dalam tubuh.
Serangan jantung saat tidur terjadi karena aliran darah ke otot-otot jantung terhambat sehingga jantung tidak mendapatkan suplai oksigen dari darah.
Dalam beberapa kasus, jantung masih tetap berdetak tapi otot-otot yang tidak mendapatkan oksigen akan mengalami kerusakan.
Baca Juga: Tempelkan Bawang Pada Telapak Kaki Menjelang Tidur, Lihat Dampaknya Bagi Tubuh
Biasanya serangan jantung disebabkan oleh penyakit jantung koroner. Tanda-tanda yang bisa diamati adalah rasa nyeri dan tertekan di dada atau lengan, demam, muntah-muntah, dan debaran jantung yang tidak teratur (terlalu cepat atau terlalu lambat).
Source | : | Halodoc.com |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar