Mekanismenya secara pasti memang belum diketahui, namun yang pasti keberadaan kedua senyawa ini sudah terbukti menyebabkan kelumpuhan saat tiba-tiba bangun tengah malam.
Baca Juga: Sudah Mengantuk Tapi Susah Banget Tidur? Trik 4-7-8 Bisa Membantu Mata Segera Terpejam!
Jadi bukan karena ditindih hantu, sebab kelumpuhan itu terjadi di otak bukan di alat gerak tubuh.
Fase REM umunya terjadi ketika tidur malam memasuki menut ke 90, lalu berlangsung hampir sepanjang malam.
Pada fase tersebut, otak sangat aktif sehingga bisa memunculkan mimpi, menyebabkan orang bisa bicara saat tidur, atau bahkan berjalan dan berhubungan seks tanpa disadari.
Ketika terjadi sleep paralysis, aktivitas otak selama fase REM sebenarnya tetap tinggi. Namun otot-otot tubuh yang harus digerakkan secara sadar tidak bisa merespons perintah dari otak karena jalur komunikasi melalui saraf dilumpuhkan sementara selama diduduki senyawa-senyawa pemicu tindihan.
Para ilmuwan berharap, temuan ini bisa membantu cara mengatasi berbagai gangguan tidur yang terjadi selama fase REM atau disebut sebagai REM Behavior Disorder.
Baca Juga: Penelitian Terbaru di Jepang, Ternyata Nasi Bukan Penyebab Kegemukan
Gangguan ini antara lain mencakup susah tidur, ngelindur atau bicara dalam tidur serta berjalan saat tidur.
Source | : | WebMD,Hello Sehat,Live Science,Medical News Today |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar