Nah, kurangnya variasi dalam DNA dapat berdampak buruk bagi kesehatan, termasuk peluang mendapatkan penyakit genetik langka albinisme, fibrosis sistik, hemofilia, dan sebagainya.
Baca Juga: Bukan Tanpa Alasan Jokowi Jarang Terlihat Sakit, Ternyata Ini Rahasianya
Efek lain dari perkawinan sedarah adalah peningkatan infertilitas pada orangtua dan keturunannya, yakni cacat lahir seperti asimetri wajah, bibir sumbing, atau kekerdilan tubuh saat dewasa.
Juga ada risiko gangguan jantung, beberapa tipe kanker, berat badan lahir rendah, tingkat pertumbuhan lambat, dan kematian neonatal.
Baca Juga: Tidak Sanggup Mengurus Suami Seorang Diri, Wanita ini Mencarikan Suaminya Istri Kedua dan Berhasil
Satu studi menemukan, 40 % anak hasil hubungan sedarah antara dua individu tingkat pertama (keluarga inti) lahir dengan kelainan autosomal resesif, malformasi fisik bawaan, atau defisit intelektual yang parah. (*)
#gridhealthid #inspiringbetterhealth
Source | : | Kompas.com,genetics.thetech.org |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar