GridHEALTH.id - Meski memiliki risiko kesehatan yang sangat besar, perkawinan sedarah atau inses masih saja terjadi.
Setelah beberapa waktu lalu dikejutkan dengan pasangan inses di Bulukumba, kali ini giliran warga Kabupaten Luwu Sulawesi Selatan yang dihebohkan dengan kasus serupa.
Mengutip dari Kompas.com, Sabtu (27/7/2019), Polisi mengamankan AA (38) yang diduga menghamili adik kandungnya sendiri (BI (30).
Baca Juga: Anak 14 Tahun di Malaysia Hamili Kakak Kandung, Melahirkan di Toilet
Kabar pasangan sedarah di Luwu ini pertama kali muncul ketika warga setempat mulai curiga dengan tingkah kakak beradik AA dan BI.
Saat menjalani pemeriksaan polisi, AA mengaku tak mampu menahan nafsu saat bersama adiknya yang tinggal serumah.
“Itu terjadi karena kami tinggal serumah dan saya tidak mampu lagi menahan nafsu,” ujarnya.
Kini AA diamankan di Mapolsek Belopa sedangkan adiknya, BI kini dijemput oleh keluarga karena kondisi kesehatannya sedang terganggu.
Informasi yang diperoleh, pelaku AA masih berstatus bujangan, sementara adik kandungnya sudah berstatus janda dengan 2 kali menikah.
Baca Juga: Tanpa Sadar Bayinya Demam dan Muntah, Saat Diperiksa Ada 36 Bola Magnet dalam Ususnya
Dari hasil penyelidikan, BI saat ini tengah hamil anak ketiga yang diduga hasil hubungan dengan sang kakak, AA.
“Si perempuan saat ini kondisinya lagi hamil, kami akan mendalami pula psikologisnya apakah terganggu atau tidak nanti kami dalami,” kata Faisal Syam Sabtu (27/7/2019) sore.
Sebelumnya diketahui, perbuatan cinta terlarang kakak beradik AA dan BI juga membuat keluarga terkena imbasnya.
Sebab puluhan warga setempat sempat mendatangi rumah AA dan BI karena tak mampu menahan emosi lagi.
Masyarakat yang datang berusaha memaksa masuk guna mengusir keluarga pelaku agar pergi dari desa mereka.
Beruntung, Polsek Belopa yang didukung dengan Satreskrim Polres Luwu datang sebelum situasi semakin memanas.
Berjaga sambil membawa senapan, petugas kepolisian mencoba mengamankan lokasi.
Petugas kepolisian yang berjaga juga berupaya untuk memberikan pemahaman kepada puluhan warga yang mendatangi kediaman AA dan BI.
Selain mendinginkan suasana, polisi juga mengevakuasi keluarga pelaku, yakni ibunda AA dan BI, serta ketiga cucunya.
Wakapolres Luwu Kompol Abraham Tahalele mengatakan jika suasana di sekitar rumah keluarga pelaku sudah kondusif.
“Hari ini kami semua bersama TNI telah mendekati masyarakat dan mereka sudah aman. mudah-mudahan terus aman dan kami tempatkan anggota di sini untuk mencegah hal yang tidak diinginkan. Sampai saat ini kami tetap melakukan penjagaan,” papar Abraham.
Memiliki hubungan seksual dengan keluarga dekat memang dianggap hal yang tabu dan melanggar norma oleh masyarakat.
Inses dipandang sebagai masalah kemanusiaan karena praktik ini membuka kesempatan yang lebih besar bagi keturunannya untuk menerima gen alel resesif merusak yang dinyatakan secara fenotip.
Fenotip adalah deskripsi karakteristik fisik yang sebenarnya, termasuk karakteristik yang tampak sepele.
Misalnya tinggi badan dan warna mata, juga kesehatan tubuh secara keseluruhan, riwayat penyakit, perilaku, serta watak, dan sifat umum manusia.
Intinya, seorang keturunan dari perkawinan sedarah akan memiliki keragaman genetik yang sangat minim dalam DNA-nya karena DNA turunan dari ayah dan ibunya mirip.
Nah, kurangnya variasi dalam DNA dapat berdampak buruk bagi kesehatan, termasuk peluang mendapatkan penyakit genetik langka albinisme, fibrosis sistik, hemofilia, dan sebagainya.
Baca Juga: Bukan Tanpa Alasan Jokowi Jarang Terlihat Sakit, Ternyata Ini Rahasianya
Efek lain dari perkawinan sedarah adalah peningkatan infertilitas pada orangtua dan keturunannya, yakni cacat lahir seperti asimetri wajah, bibir sumbing, atau kekerdilan tubuh saat dewasa.
Juga ada risiko gangguan jantung, beberapa tipe kanker, berat badan lahir rendah, tingkat pertumbuhan lambat, dan kematian neonatal.
Baca Juga: Tidak Sanggup Mengurus Suami Seorang Diri, Wanita ini Mencarikan Suaminya Istri Kedua dan Berhasil
Satu studi menemukan, 40 % anak hasil hubungan sedarah antara dua individu tingkat pertama (keluarga inti) lahir dengan kelainan autosomal resesif, malformasi fisik bawaan, atau defisit intelektual yang parah. (*)
#gridhealthid #inspiringbetterhealth
Source | : | Kompas.com,genetics.thetech.org |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar