GridHEALTH.id - Masalah kemandulan atau infertilitas kerap disangkutpautkan dengan ketidakmampuan wanita untuk mengandung dan melahirkan anak.
Padahal, pria juga dapat berpotensi miliki permalahan reproduksi yang dapat menghambat pasangan untuk memiliki anak ini.
Baca Juga: Tes Analisis Sperma, Tes yang Membantu Pria Mengatasi Infertilitas
Infertilitas pada pria didefinisikan sebagai usaha untuk berhubungan intim tanpa menggunakan kondom selama setidaknya satu tahun, namun belum juga membuahkan hasil.
Gejala yang muncul pada pria yang mengalami masalah infertilitas, yaitu :
- Masalah dengan fungsi seksual, misalnya kesulitan ejakulasi atau sedikitnya cairan ejakulasi, berkurangnya hasrat seksual, atau kesulitan ereksi.
- Nyeri, bengkak, atau benjolan di area testis
- Infeksi pada saluran pernapasan
Baca Juga: Istri Gilang Dirga Ikhlaskan Jalani Kuret Akibat Janin Tak Berkembang, Begini Prosesnya
- Ketidakmampuan untuk membaui benda
- Pertumbuhan payudara abnormal pada pria (ginekomastia)
- Menipisnya rambut atau bulu pada wajah maupun bagian tubuh lainnya
- Jumlah sperma yang lebih sedikit dari jumlah normal
Banyak faktor yang menyebabkan terjadinya masalah kesuburan ini pada pria, salah satunya disebabkan oleh faktor gaya hidup.
Melansir laman Mayo Clinic, gaya hidup yang dapat menyebabkan infertilitas pada pria yaitu :
Penggunaan narkoba
Penggunaan kokain atau ganja dapat menyebabkan testis menyusut dan mengurangi jumlah serta memperburuk kualitas sperma.
Mengonsumsi minuman alkohol
Mengonsumsi alkohol dapat menurunkan kadar testosteron yang dapatmenyebabkan disfungsi ereksi dan menurunkan produksi sperma.
Penyakit hati yang disebabkan oleh konsumsi minuman alkohol berlebihan juga dapat menyebabkan masalah kesuburan pada pria.
Merokok
Baca Juga: Digemari Masyarakat Indonesia, Ini 5 Fakta Ikan Mujair yang Suka Makan Kotorannya Sendiri
Pria yang merokok berpotensi memiliki jumlah sperma yang lebih sedikit dibandingkan dengan pria yang tidak merokok. Tak hanya perokok aktif, perokok pasif pun juga dapat terkena risiko alami masalah kseuburan ini.
Stres emosional
Stres dapat mengganggu hormon tertentu yang dibutuhkan untuk memproduksi sperma. Stres emosional yang parah dan berkepanjangan juga dapat memengaruhi jumlah sperma.
Depresi
Penelitian menunjukkan bahwa kemungkinan kehamilan akan lebih rendah jika pria mengalami depresi berat.
Selain itu, depresi pada pria juga dapat menyebabkan disfungsi seksual karena berkurangnya libido, disfungsi ereksi, atau ejakulasi yang terhambat.
Baca Juga: Meski Sederhana, Ternyata Merangkak Miliki Berbagai Manfaat Ini untuk Tumbuh Kembang Bayi
Obesitas
Obesitas atau kelebihan berat badan dapat berdampak langsung pada kualitas sperma. Selain itu, obesitas dapat menyebabkan perubahan hormon yang juga memengaruhi kesuburan pria.
Melansir laman WebMD, masalah kesuburan infertilitas pada pria dapat diobati dengan cara-cara, seperti pembedahan atau operasi atau menggunakan antibiotik untuk mengobati infeksi pada organ reproduksi.
Bisa juga dilakukan konseling untuk mengatasi masalah ereksi atau ejakulasi, dan terapi hormon jika infertilitas disebabkan oleh jumlah hormon pada pria.
Baca Juga: Suka Menyendiri di Rumah Bisa Jadi Tanda Skizofrenia, Ketahui Gejala dan Cara Pencegahannya
Adapun tindakan-tindakan pencegahan yang dapat dilakukan pria agar tak mengalami masalah kesuburan ini, yaitu : berhenti merokok, batasi atau berhenti konsumsi alkohol, serta hindari penggunaan narkoba.
Perlu juga menjaga berat badan, tidak melakukan vasektomi (operasi kecil untuk memutus saluran sperma), mengurangi tingkat stres, serta menghindari paparan pestisida, logam berat, dan racun lainnya.
Akan lebih baik untuk mencegah terjadinya masalah kesuburan ini dengan menghindari penyebab-penyebabnya.
Namun jika pria yang mengharapkan hadirnya buah hati mengalami gejala-gejala tersebut, haruslah waspada dan segera berkonslutasi dengan dokter. (*)
Source | : | Mayo Clinic,web md |
Penulis | : | Arshinta Eka Putri |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar