GridHEALTH.id - Hari Raya Idul Adha tinggal menghitung hari lagi, beberapa tempat penjualan hewan kurban sudah ramai dipadati pembeli.
Namun tak hanya hewan kurban saja yang menjadi sorotan, ada plastik kresek hitam yang juga tak luput dari sorotan pemerintah.
Benda kecil yang dinilai praktis dan ekonomis itu rupanya sudah tidak diperbolehkan menjadi pembungkus daging kurban.
Hal ini diungkapkan langsung oleh Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan pada Kamis (25/7/2019).
"Terkait dengan penyelenggaraan Idul Adha untuk menggunakan pembungkus tidak dari plastik yang sekali pakai, tapi menggunakan bahan-bahan yang bisa didaur ulang," ujar Anies Baswedan di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, mengutip Kompas.com.
Pemprov DKI juga tidak merekomendasikan kantong kresek hitam yang merupakan hasil daur ulang plastik bekas.
Sebab, kantong kresek hitam mengandung zat karsinogen dan berbahaya bagi kesehatan.
"Kami imbau agar panitia kurban menggunakan wadah yang ramah lingkungan, seperti daun pisang, daun talas, besek bambu, besek daun kelapa, besek daun pandan atau bahan ramah lingkungan lainnya yang mudah dijumpai di Jakarta," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Andono Warih.
Sejalan dengan penuturan Andono Warih, adapun beberapa daun yang layak digunakan sebagai pembungkus daging kurban, diantaranya:
1. Daun pisang
Hasil penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Food Science and Technology mengatakan bahwa daun pisang ini mengandung antibakteri dan antioksidan tinggi yang bermanfaat bagi tubuh.
Bahkan sebuah penelitian di Bangladesh juga menemukan, ekstrak metanol dalam daun pisang menunjukkan aktivitas penghambatan hemaglutinasi dan hidrogen peroksida diinduksi aktivitas penghambatan hemolisis sel darah merah manusia.
2. Daun jati
Seperti daun pisang, daun jati juga memiliki antibakteri dan antimikroba.
Sebuah penelitian dari Krishna University, India menyebutkan bahwa daun dari tanaman kayu ini terkenal karena daya tahannya yang ekstrem, stabilitas dimensi dan kekerasan yang juga tahan terhadap pembusukan.
Tak salah jika daun jati juga dapat membungkus makanan yang memiliki kuah.
Baca Juga: Sempat Jenguk Agung Hercules Sebelum Meninggal, Daus Mini Malah Dapat Teguran, Kenapa ?
3. Daun kelapa
Penggunaan daun kelapa atau biasa disebut janur ini sering kita jumpai dalam pembuatan ketupat, dan berbagai makanan khas daerah lain di Indonesia.
Namun bisa juga, daun kelapa ini dianyam hingga berbentuk seperti besek atau wadah makanan yang dapat didaur ulang.
Baca Juga: Wanita Tidur Mendengkur, Selain Bikin Suami Protes Ternyata Juga Ada Bahayanya
Beberapa penelitian di India juga menyebutkan bahwa daun kelapa ini memiliki sifat antibakteri dan antiseptik yang berguna untuk menyembuhkan luka.
Di India Selatan masih banyak yang menggunakan daun kelapa ini untuk berbagai terapi penyembuhan luka dengan merebus atau menggunakannya untuk membungkus makanan.
4. Daun pandan
Daun beraroma wangi ini pastinya akan menggugah nafsu makan bagi orang yang akan mengonsumsi makanan tersebut.
Melansir dari The Benefit, daun pandan dapat menetralkan racun dan membantu melepaskan racun dan kotoran dari tubuh.
Baca Juga: Wanita Tidur Mendengkur, Selain Bikin Suami Protes Ternyata Juga Ada Bahayanya
Bahkan dalam Journal of Traditional and Complementary Medicine menyebutkan bahwa daun pandan memiliki efek sitotoksik, antibiotik, antiproliferatif dan apoptosis, yang baik untuk mencegah atau menghentikan pertumbuhan kanker.
5. Daun Talas
Mengutip lama Intisari Online, daun talas memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, seperti melindungi sistem saraf, mencegah anemia, mengurangi peradangan, melancarkan sistem pencernaan, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, dan sebaginya.
Bahkan daun berbentuk lebar dan memiliki cekungan ini cocok digunakan pembungkus makanan berkuah atau pun dikonsumsi sebagai sayuran pelengkap lauk.
Bagaimana, tertarik memanfaatkan berbagai macam daun tersebut yang memberikan manfaat kesehatan bagi kita?
Yuk coba mulai gunakan daun-daun tersebut sebagai pembungkus daging kurban nanti ya.(*)
Source | : | Kompas.com,ncbi,ResearchGate,Intisari Online |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar