GridHEALTH.id – Bulu yang tumbuh pada manusia mempunyai fungsi masing-masing.
Misal bulu hidung, untuk menyaring udara saat dihisap oleh paru-paru. Bagaimana dengan bulu di wajah?
Baca Juga: Penderita Obesitas Perlu Diet Karena Ini 6 Fakta Bahayanya Tubuh Menyimpan Banyak Lemak
Pada pria, dengan adanya bulu di wajah akan membuatnya semakin macho dan ganteng.
Begitupun bulu halus di wajah, tak terkecuali pada wanita. Mempunyai manfaat yang penting.
Bulu halus di wajah berfungsi untuk melindungi pori-pori wajah. Supaya pori-pori wajah tidak tersumbat debu yang bisa membuat jerawat dan masalah atau penyakit kulit lainnya.
Bagaimana jika bulu halus di wajah banyak dan tebal?
Percayalah itu, melansir lifestyle.kompas.com, bukan karena seringnya bulu di wajah dicukur.
Bulu halus di wajah bisa tumbuh lebat dan tebal tidak terjadi pada semua orang, juga wanita.
Tapi pada beberapa kasus ada wanita yang memiliki bulu lebat dan tebal pada wajahnya.
Seperti yang dialami oleh remaja bernama Supatra Susuphan alias Natty.
Natty mengalami pertumbuhan bulu berlebihan. Malah tak hanya pada wajahnya.
Kondisi yang dialami oleh remaja asal Thailand ini, melansir Suar.id, disebut sebagai sindrom ambras atau yang lebih popular dengan nama sindrom werewolf.
Setidaknya, sindrom langka ini hanya dialami oleh 50 orang di dunia dan Natty adalah salah satunya.
Baca Juga: Waspada, Ahli Gizi Ungkapkan Tren Kenaikan Obesitas 18 % di Indonesia
Kerennya kondisi Natty seperti itu justru membuatnya terpelih menjadi remaja wanita terseksi di dunia.
Penghargaan dan anugrah tersebut didapatnya dari Guinness World Records pada 2010 lalu.
Natty dengan kondisinya itu pernah frustasi, juga berupaya menghilangkan bulu yang tumbuh di tubuhnya, terkhusus pada wajah.
Tapi meskipun pernah menerima perawatan laser, namun tidak tidak pernah berhasil dan tetap membuat rambutnya terus tumbuh.
Mengutip Tribunnews.com, di awal 2018 tepatnya Senin (1/1) ayah Natty telah menyebutkan bahwa sang anak sudah bersih dari rambut-rambutnya.
Tapi diakui jika Sindrom Werewolf belum ada obatnya.
Jadi ayah Natty menyebutkan bahwa sang anak hanya sekedar dicukur biasa untuk menghilangkan sejumlah bulunya.
Mengenai kondisi ini, melansir rarediseases.info.nih.gov, harus diketahui jika sindrom ambras adalah jenis hipertrikosis lanuginosa congenita yang sangat jarang.
Ini adalah penyakit kulit bawaan yang ditandai dengan pertumbuhan rambut yang berlebihan pada seluruh tubuh, dengan pengecualian pada telapak tangan, telapak kaki, dan bagian tubuh dengan selaput lendir.
Individu dengan sindrom ambras memiliki pertumbuhan rambut vellus (lembut, halus dan pendek) yang berlebihan, terutama pada wajah, telinga, dan bahu.
Seseorang yang memngalami sindrom ambras sebaiknya berkonsultasi dengan ahli dermatologi.
Intinya harus ditangi oleh medis dengan baik dan juga tim. Dokter dermatologi, kemungkinan anak kerjasama dengan dokter ahli genetika.
Untuk pergaulan dan kehidupannya, Natty sendiri selalu berpikiran positif.
Remaja asal Thailand ini selalu mencoba berpikir bahwa dirinya tidak berbeda dengan orang lain.
Ia memiliki banyak teman, dan istimewa dari orang lain.
Pola pikir ini membuatnya makin percaya diri.(*)
Source | : | Kompas.com,Suar.ID,rarediseases.info.nih.gov |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar