Tak hanya itu, sepanjang 2017-2018 dilaporkan juga sebanyak 152 orang meninggal, karena tumbuhan ini.
Bahkan, ada juga seorang ibu yang melahirkan bayi laki-laki pecandu tanaman ini dan mengidap gejala putus obat yaitu gelisah, menjerit, dan membutuhkan suntikan morfin agar tetap hidup.
Baca Juga: Studi: Obesitas Dapat Menurunkan Ketajaman Indera Penciuman Seseorang
Dimana sang bayi sangat kelaparan akan obat, seperti orang yang sakau.
Dokter anak tersebut pun tidak menyalahkan heroin, fentanil, atau zat terlarang lainnya.
Sebaliknya, bayi itu dinyatakan tumbuh bergantung pada suplemen herbal kontroversial, yaitu daun kratom.
Melansir dari americanaddictioncenters.org, daun kratom memang memiliki bahaya tersendiri bila salah menggunakannya. Berikut Ulasannya :
Baca Juga: Punya Potensi Stroke? 5 Makanan Sehat Ini Dapat Jadi Pengencer Darah yang Mujarab!
Kecanduan kratom dapat terjadi saat tanaman tersebut digunakan secara teratur dalam jangka waktu yang lama.
Hal inilah yang dapat memicu gejala withdrawal atau lebih dikenal sebagai sakau, seperti nyeri otot dan tulang, tremor, mual, kelelahan, pilek, perubahan suasana hati, halusinasi, delusi, insomnia, hingga depresi.
Source | : | intisari,americanaddictioncenters.org |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar