GridHEALTH.id - Memiliki kehidupan rumah tangga yang bahagia setelah menikah tentu menjadi dambaan setiap orang.
Tapi sayangnya hal itu tidak terjadi pada kehidupan pernikahan wanita asal Pakistan bernama Asma Aziz.
Dimana ia mendapatkan penyiksaan yang tak berperi kemanusiaan dan terbilang sadis dari suaminya sendiri, Mian Faisal.
Wanita ini disiksa hanya karena menolak menari di depan teman-temannya.
Tak berhenti di situ, si suami juga menggunduli kepa perempuan ini.
Insiden yang terjadi pada Maret 2019 lalu terungkap setelah Asma mengunggah videonya dengan kepala plontos ke media sosial.
Dia juga meminta pertolongan dari pemerintah dan publik.
Setelah video itu viral, Inspektur Jenderal Kepolisian (IGP) provinsi Punjam, Amjad Javed Saleemi, memerintahkan agar si suami kejam ditangkap.
Menurut informasi yang dihimpun polisi, sang suami dan teman-temannya sempat menelanjangi perempuan itu.
Baca Juga: Inilah Aneka Warna Urine dan Artinya, yang Menggambarkan Kondisi Kesehatan Kita
Setelah itu, dia menghajarnya dengan menggunakan pipa, dan menggunduli kepalanya.
Sejumlah laporan menyebut, dalam video itu korban mengatakan dia disiksa dam digunduli karena menolak untuk menari di depan teman-teman sang suami.
Sebelumnya Asma juga mengaku, sempat berhasil melarikan diri dan melapor ke polisi.
Namun, polisi menolak menerima laporan tanpa mendapatkan uang sogokan.
Di dalam video itu, Asma meminta bantuan publik karena kedua orangtuanya sudah meninggal dunia dan tidak ada yang membelanya.
Baca Juga: Anak Dede Sunandar Idap Penyakit Langka Sindrom William, Organ Jantung Paling Kena Dampaknya
Kasus yang dialami Asma ini bukan hal aneh di Pakistan.
Menurut laporan Komisi HAM Pakistan, lebih dri 2.500 kekerasan terhadap perempuan dilaporkan tahun lalu.
Sementara itu, menurut Komisi untuk Status Perempuan Punjab (PCSW) pada 2018 sebanyak 3.860 perempuan menjadi korban KDRT.
Menuruta WHO, kekerasan dalam rumah tangga ini masih sering terjadi, prevalesinya mencapai 59% dari populasi wanita yang sudah berumah tangga di dunia.
Bahkan 18% diantaranya mengharuskan wanita dilarikan ke rumah sakit akibat cedera serius.
Kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) ini juga sering membawa wanita pada dampak fisik dan psiskis yang buruk.
Menurut laman Women's Health, diantara dampak fisik dan psikis yang dialami wanita, diantaranya:
Dampak fisik
Hal yang paling sering terjadi pada wanita yang menerima tindak kekerasan yaitu dapat menyebabkan luka, memar, bahkan pendarahan di beberapa bagian tubuh.
Baca Juga: Tolak 3 Pria Bule Yang Lebih Tua Darinya, Ternyata Elly Sugigi Masih Doyan 'Brondong'
Namun tak hanya itu, gangguan kesehatan lainnya dapat bermunculan setelah kejadian KDRT tersebut, seperti radang sendi, asma, sakit kronis, masalah pencernaan seperti maag, masalah jantung, sindrom iritasi usus, mimpi buruk dan masalah tidur,.
Juga akan menderita sakit kepala migrain, masalah seksual seperti rasa sakit saat berhubungan seks, tekanan darah menurun, hingga masalah dengan sistem kekebalan tubuh.
Tak hanya itu, cedera di bagian otak juga mungkin terjadi, yang memengaruhi kesehatan seperti mual dan muntah, pusing, pening, penglihatan kabur, penurunan daya ingat, atau sulit konsentrasi.
Dampak psikis
Setiap tindak kekerasan seperti KDRT ini juga akan berakibat fatal pada kesehatan mental wanita.
Baca Juga: Pramugari Lion Air Alami Pendarahan Hebat dan Kegagalan Organ Akhirnya Meninggal, Karena Nyamuk
Adanya emosi negatif yang sering muncul seperti ketakutan, kebingungan, kemarahan, atau bahkan mati rasa dapat terjadi pada wanita
Efek jangka panjang kesehatan mental dari kekerasan terhadap perempuan dapat meliputi gangguan stres pasca-trauma (PTSD), depresi, dan kegelisahan.
Baca Juga: Gunakan Foto Cantik Untuk Menipu, Wajah Nenek Ini Bikin Syok Mas Yusuf yang Akan Menikahinya
Umumnya, sulit tidur atau insomnia merupakan salah satu tanda awal wanita mengalami gangguan psikis pasca tindak kekerasan.(*)
#gridhealthid #inspiringbetterhealth
Source | : | WHO,womenshealth,Suar.ID |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar