Para peneliti menemukan bahwa di AS, orang dengan diabetes sering menerima lebih banyak obat daripada yang dibutuhkan oleh kadar hemoglobin A1C (HbA1C) mereka. Kadar hemoglobin A1C adalah kadar gula darah rata-rata seseorang selama sekitar 3 bulan.
Baca Juga: 4 Tanda Tubuh Kelebihan Garam, Salah Satunya Sering Merasa Haus
Dalam kohort yang mereka pelajari, ini menghasilkan 4.774 penerimaan rumah sakit dan 4.804 kunjungan gawat darurat dalam kurun waktu 2 tahun.
"Yang penting, angka-angka ini adalah perkiraan yang terlalu rendah dari ruang lingkup sebenarnya dari peristiwa hipoglikemik yang disebabkan oleh perawatan berlebihan," Dr. McCoy memperingatkan.
Para peneliti menggunakan data 2011-2014 dari Survei Pemeriksaan Kesehatan dan Gizi Nasional, serta informasi dari Gudang Data OptumLabs.
Langkah pertama tim adalah memperkirakan bagaimana terapi penurunan glukosa intensif lazim di AS dengan menggunakan data Survei Pemeriksaan Kesehatan dan Gizi Nasional.
Mereka mendefinisikan "terapi intensif" sebagai mengambil satu jenis obat untuk mencapai kadar A1C hemoglobin 5,6% atau kurang, atau memakai dua atau beberapa jenis obat untuk mencapai kadar A1C hemoglobin 5,7 hingga 6,4%.
Baca Juga: 4 Gangguan Kesehatan Perlu Diwaspadai Ibu Hamil, Jangan Diabaikan!
Kemudian, mereka menggunakan informasi dari OptumLabs Data Warehouse untuk memperkirakan berapa banyak penderita diabetes telah mengunjungi unit gawat darurat atau rumah sakit karena hipoglikemia terkait dengan perawatan yang terlalu intensif.
Source | : | Medical News Today |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar