GridHEALTH.id – Darah adalah cairan yang berfungsi untuk menyalurkan oksigen dan zat-zat penting lainnya yang dibutuhkan oleh tubuh.
Adanya kelainan atau penyakit yang berhubungan dengan darah, pasti akan menyebabkan tubuh tak berfungsi dengan baik.
Terdapat banyak jenis penyakit yang berhubungan dengan darah, salah satunya adalah talasemia.
Talesemia adalah kelainan darah bawaan yang menyebabkan sedikitnya zat hemoglobin dan sel darah merah dalam tubuh, dibandingkan orang normal lainnya.
Padahal, hemoglobin sangat dibutuhkan oleh tubuh untuk membuat sel darah merah menyalurkan oksigen ke seluruh tubuh.
Jika tubuh memiliki sedikit hemoglobin dan sel darah merah, akan menyebabkan penderitanya mengalami anemia dan mudah merasa lelah.
Penyakit talasemia yang parah, bahkan membutuhkan transfusi darah yang harus dilakukan secara rutin.
# Penyebab
Talesemia disebabkan oleh kelainan genetik bawaan, biasanya penyakit ini diwariskan oleh orangtua.
Penyakit ini disebabkan oleh mutasi sel DNA yang memproduksi zat hemoglobin atau zat merah darah, yang berfungsi untuk menyalurkan oksigen ke selutuh tubuh.
Talasemia dapat menggangu produksi normal hemoglobin dan sel darah merah dalam tubuh. Hal inilah yang akan mengakibatkan penderitanya mengalami anemia dan mudah merasa lelah, sebab tak memiliki sel darah merah yang cukup untuk tubuh.
# Jenis
Jenis talasemia yang diderita, tergantung pada jumlah mutasi gen yang diwarisi dari orangtua dan tergantung pada molekul hemoglobin mana yang dipengaruhi oleh mutasi sel DNA.
Diketahui molekul hemoglobin terbuat dari 2 jenis protein, yaitu alfa dan beta.
Jenis talasemia alfa, akan diderita oleh orang yang kekurangan protein alfa dalam hemoglobin. Sebaliknya, talasemia beta terjadi jika penderita kekurangan protein beta dalam hemoglobin.
Adapun jenis lainnya, yaitu talasemia mayor dan minor.
Talasemia mayor terjadi jika, penderita mewarisi kecacatan genetik dari kedua orang tua. Biasanya talasemia mayor akan menimbulkan gejala dan tanda yang parah bagi penderitanya.
Sedangkan talasemia minor, terjadi karena penderita hanya menerima kelainan genetik ini dari salah satu orantua dan biasanya talasemia jenis ini tidak menimbulkan gejala apapun bagi penderitanya.
# Gejala
Sebagian penderita talasemia mengalami gejala yang telah muncul sejak lahir. Namun, adapula yang membutuhkan waktu bertahun-tahun bagi penderitanya untuk mengetahui jika ia menderita talasemia karena gejalanya tidak terasa sama sekali.
Gejala-gejala yang yang dapat mengindikasikan penyakit talasemia ini, seperti :
pertumbuhan yang lambat pada anak-anak, tulang kecil dan mudah rapuh, perut membengkak, mudah merasa lelah dan lemas, kulit berwarna pucat atau kekuningan, urin berwarna gelap, nafsu makan buruk, hingga adanya masalah pada jantung.
# Diagnosis
Jika mengetahui bahwa orangtua memiliki jenis penyakit ini, wajib diwaspadai dengan memeriksakan diri ke dokter. Talasemia dapat terdiagnosis dengan melakukan tes darah.
Bagi penderita yang telah mengetahui memiliki jenis penyakit ini, biasanya akan disarankan untuk menemui ahli darah atau disebut ahli hematologi, yang bisa membantu untuk merawat jantung dan hati penderita talasemia.
# Komplikasi
Pada kasus talasemia berat, berbagai komplikasi bisa saja terjadi, seperti :
- Cacat tulang
Talasemia dapat membuat sumsum tulang belakang menjadi mengembang, sehingga dapat menyebabkan tulang menjadi melebar dan menyebabkan struktur tulang menjadi tidak normal, terutama pada bagian wajah dan kepala.
Selain itu, talasemia juga dapat menyebabkan penderitanya memiliki tulang yang mudah rapuh.
Baca Juga: Jalan Kaki Setelah Makan Selama 15 Menit, Bantu Turunkan Berat Badan
- Limpa membesar
Limpa berfungsi untuk melawan infeksi dan menyaring zat-zat berbahaya dalam tubuh.
Talasemia sering menyebabkan hancurnya sel darah merah, sehingga membuat limpa membesar dan bekerja lebih keras daripada biasanya.
Limpa yang membesar juga akan memperburuk anemia dan jika semakin membesar, akan disarankan melakukan operasi pengangkatan limpa.
- Pertumbuhan lambat
Talasemia dapat menyebabkan anak mengalami pertumbuhan tubuh yang lambat dan juga dapat membuat lambatnya masa pubertas pada anak.
- Penyakit jantung
Penyakit talasemia yang parah akan menyebabkan sejumlah masalah pada jantung, seperti gagal jantung dan aritmia atau irama jantung yang abnormal.
# Bisakah mencegah penyakit talasemia?
Jawabannya adalah tidak, karena ini merupakan penyakit akibat kelainan genetik yang diwariskan orangtua.
Jika penderita talasemia ingin memiliki anak, maka akan lebih baik untuk berkonsultasi dengan dokter ataupun konselor genetik terlebih dahulu.
# Bagaimana cara agar penderita talasemia bisa hidup dengan normal?
Penderita talasemia diharuskan untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan perawatan dan pengobatan yang tepat untuk menangani penyakit ini.
Selain itu ada pula kebiasaan-kebiasaan yang dapat membuat penderita talasemia hidup lebih sehat, seperti :
1. Jangan minum obat-obatan yang mengandung zat besi
2. Makan makanan sehat yang berfungsi untuk mejaga kesehatan tulang dan memberi banyak energi bagi tubuh
3. Konsumsi suplemen kalsium dan vitamin D, setalah berkonsultasi dengan dokter
4. Hindari mendekati orang yang sedang sakit dan seringlah mencuci tangan
5. Jika demam atau merasakan gejala thalesemia, segera temui dokter
Baca Juga: Waspadai Gejala Alzheimer Bila Sering Tidur Siang Terlalu Lama
Dengan melakukan berbagai langkah di atas, akan membuat penderita talasemia hidup lebih sehat dan normal layaknya orang lain. (*)
Source | : | WebMD,Mayo Clinic,medlineplus.gov |
Penulis | : | Arshinta Eka Putri |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar