GridHEALTH.id - Bagi para penikmat serial televisi, pasti sudah tak asing lagi dengan drama percintaan antara Tao Ming Tse dan Sanchai.
Tergabung dalam serial drama berjudul Meteor Garden, membuat nama Jerry Yan, Vic Zhou, Vaness Wu, Ken Chu, hingga Barbie Hsu semakin melambung tinggi.
Drama tersebut pun sempat menjadi tontonan populer di tahun 2000-an.
Bahkan drama tersebut sering dibuat ulang di berbagai negara, seperti Boys Over Flower milik Korea.
Mengisahkan seorang gadis bernama Sanchai yang diperebutkan oleh Tao Ming Tse dan Xi Men, membuat pemerannya, Barbie Hsu menjadi buah bibir para penggemarnya.
Walau terlahir dari keluarga pas-pasan yang sekolah di tempat bergengsi, pesona Sanchai yang identik dengan rambut lurus nan panjang itu mampu memikat banyak pria.
Hal ini pun langsung saja membuat penonton wanita merasa iri padanya.
Baca Juga: Jamur dan Sayuran Lain Rendah Karbohidrat Untuk Turunkan Berat Badan
Namun tahukah, setelah namanya tak terdengar lagi, rupanya Barbie Hsu sempat mengalami masa kritis hingga hampir meninggal.
Pemeran Sanchai yang sudah menikah dengan seorang pria yang lebih muda darinya 4 tahun, Wang Xiaofei pun tak lekang dari kritikan pedas masyarakat Taipei.
Jika belum tahu, pemeran Sanchai ini sudah memiliki dua orang anak.
Namun setelah melahirkan anak pertamanya di tahun 2013, Barbie Hsu mendapat bully-an dari mayarakat perihal berat badannya.
Melansir lama Today Online, berat badan Barbie Hsu bahkan dikabarkan turun 10 kg dalam waktu seminggu.
Baca Juga: Diet Jepang, Sarapan 2 Pisang Setiap Hari Sanggup Turunkan Berat Badan
"Ada periode waktu dia memiliki berat badan sekita 39 kg, dan jujur, aku merasa dia tidak terlihat begitu baik," kata Aya Liu, sahabatnya.
Kabarnya semenjak kritikan tersebut, pemilik nama asli Xu Xiyuan ini langsung menjalani diet ekstrem.
Padahal beberapa penelitian menyebutkan bahwa diet esktrem memang sering dijalani para wanita demi mendapatkan bentuk tubuh idaman.
Namun acap kali hal tersebut membawa dampak buruk bagi kesehatan, seperti:
1. Sembelit
Akibat kurangnya asupan nutrisi seperti serat dan mineral lainnya, penganut diet ketat ini bisa jadi akan mengalami konstipasi atau sembelit.
Pada penganut diet ketat yang mengalami sembelit akan jarang mengalami buang air besar (BAB) dalam seminggu, biasanya akan mengalami BAB kurang dari 3 kali seminggu.
Melansir dari WebMD, seseorang yang mengalami buang air besar 3 kali dalam seminggu masih tergolong normal.
Baca Juga: Anak Jangan Keseringan Konsumsi Junk Food, Bisa Turunkan Kecerdasan!
2. Hipoglikemia
Pada orang yang menerapkan diet terlalu ketat, bisa jadi akan mengalami kadar gula darah dalam tubuh yang menurun drastis, ini biasa disebut dengan hipoglikemia.
Melansir dari WebMD, hal ini biasanya terjadi akibat asupan makanan yang masuk ke dalam tubuh terlalu sedikit karena pembatasan berbagai jenis makanan yang dijalani orang tersebut.
Selain itu, hipoglikemia ini membuat jumlah insulin meningkat yang dapat menimbulkan berbagai gejala, seperti pusing, hilang kesadaran, gangguan penglihatan, kesemutan, dan lain sebagainya.
3. Batu empedu
Fungsi empedu sebagai penyerap lemak dan membantu kerja hati untuk mengeluarkan zat sisi metabolisme menjadi terganggu akibat adanya diet yang terlalu ketat ini.
Masalah yang biasanya timbul pada seseorang yang menjalani diet ketat yaitu munculnya batuan kecil yang terbentuik di saluran empedu.
Baca Juga: Mual dan Muntah saat Hamil, Ternyata Jadi Tanda Anak Miliki IQ Tinggi!
Hal ini terjadi akibat adanya penurunan berat badan yang cepat dapat menyebabkan kolesterol di hati hingga mengendap di empedu.
4. Gangguan jantung
Diet terlalu ketat dapat menyebabkan kerusakan pembuluh darah yang akan memengaruhi denyut jantung, tekanan darah, dan ritema jantung yang tidak teratur.
Peneliti dari University of Rhode Island, Amerika Serikat menyatakan bahwa wanita yang menjalani diet ketat cenderung mengalami penurunan berat badan yang memungkinkan lebih besar terkena gangguan jantung.
Selain itu, pastinya diet ketat yang salah dapat menyebabkan gangguan pada sistem pencernaan.
Akibat dari diet ketat ini pun, kabarnya pemeran Sanchai itu sempat dilarikan ke rumah sakit akibat hilang kesadaran alias pingsan.
Namun semenjak kabar ini beredar, pemeran Sanchai ini membela diri, mengatakan bahwa penurunan berat badannya yang ekstrem adalah karena dia menderita anoreksia.
“Jika aku sedang syuting film, berat badanku akan menjadi 42 kg. Tetapi jika aku sedang syuting acara TV biasa, itu akan menjadi 44,4 kg," jelas wanita yang kini berusia 42 tahun itu.
Kini, pemeran Sanchai yang mengubah penampilannya dengan memangkas rambut indahnya menjadi pendek itu telah menjalani pola hidup sehat.
Barbie Hsu rupanya mulai meninggalkan nasi sebagai sumber karbohidratnya dan menjalani olahraga yoga. (*)
Source | : | WebMD,ncbi |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | GridHEALTH |
Komentar