Di Indonesia sendiri, pencegahan dan pengendalian infeksi sudah diatur di Peraturan Menteri Kesehatan (PMK), nomor 27.
Salah satunya dengan merekomendasikan surgical bundle sebagai pedoman untuk dikerjakan disetiap prosedur pembedahan yang harus dipertimbangkan oleh tenaga kesehatan.
Baca Juga: Hati-hati, Hand Sanitizer Jenis Ini Bisa Bikin Anak Iritasi Mata
Mengenai hal ini GridHEALTH.id dibantu oleh Johnson & Johnson, beruntung bisa sharing langsung dengan Prof. David John Leaper, DSc, MD, ChM, FRCS, FACS, FLS, salah satu pendiri dan mantan Presiden dari Surgical Infection Society di Eropa serta Ketua dari NICE Guideline Development Group of SSI.
Menurut Prof. Leaper, SSI ini adalah masalah serius dan besar, tidak boleh dianggap remeh.
Satu hal yang musti kita ingat, bakteri ada dimana-mana, dan bakteri bisa menyebabkan infeksi. Bakteri diobati dengan antibiotik. Tapi sayangnya superbugs, bakteri kebal antibiotic, sudah teripta.
Semua luka operasi, baik kecil, besar, apapun bentuknya, berisiko SSI.
Nah, infeksi SSI disebabkan oleh bakteri. “Karenanya, lebih baik kita mencegah supaya SSi tidak terjadi, daripada mengobatinya. Apalagi SSI itu sebenarnya bisa dihindari,” tegas Prof. Leaper.
Prof Leaper menjelaskan, ”Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk menurunkan risiko terjadinya SSI berdasarkan guidelines WHO dan NICE adalah mempersiapkan kulit sebelum melakukan prosedur operasi pada lokasi bedah.”
Baca Juga: Hati-hati, 5 Gangguan Mata ini Disebabkan Polusi di Musim Kemarau
Caranya, lanjut Prof. Leaper, menggunakan preparat alkohol yang mengandung klorheksidin.
Source | : | Kompas.com,GridHealth.ID,poskotanews.com |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar