GridHEALTH.id - Setelah berpulangnya mantan Presiden ke-3 Republik Indonesia, Bacharuddin Jusuf Habibie menghadap Sang Ilahi pada Rabu (11/9/2019) lalu rupanya masih menyisakan duka mendalam.
Seperti banyak diberitakan, BJ Habibie wafat akibat degenerasi jantung di usia 83 tahun setelah mendapat perawatan intensif selama beberapa hari di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta Pusat.
Namun dibalik duka atas meninggalnya BJ Habibie, keluarga sang teknokrat ini kini kian mendapat sorotan publik, terlebih sang cucu Muhammad Pasha Nur Fauzan.
Remaja yang dikenal dengan panggilan Pasha ini rupanya mencuri perhatian publik akibat prestasinya yang mumpuni bahkan disandingkan dan digadang-gadangkan menjadi penerus almarhum sang kakek.
Pasha merupakan anak kedua dari pasangan Ilham Akbar Habibie dan Insana Abdul Adjid.
Terlahir dari keluarga teknokrat yang memiliki kecerdasan hebat, Pasha pun mewarisi banyak ilmu dari sang kakek.
Bahkan kini Pasha yang melanjutkan studi di Illinois Institute of Technology, Amerika Serikat itu memilih untuk menekuni bidang kontruksi pesawat terbang.
Bidang yang sama dengan sang kakek itu disabet Pasha dengan beasiswa penuh, bahkan Ia pun bergabung dengan keluarga besar para ilmuwan dunia yang tak sedikit merupakan peraih penghargaan nobel.
Namun dibalik kecerdasannya, keponakan dari Thareq Kemal Habibie ini pun tak lekang untuk mengasah kemampuan fisiknya.
Tak tanggung-tanggung, remaja yang disebut memiliki paras dan postur yang sama dengan Habibie muda ini rupanya memilih olahraga ekstrem untuk mengisi waktu luangnya.
Baca Juga: Jangan Sepelekan Gusi Berdarah, Ternyata Bisa Sebabkan Penyakit Jantung
Hal ini tampak dalam unggahan di Instagram pribadinya yang sering membagikan latihannya tersebut.
Pasha memilih olahraga wall climbing ini bukan tanpa alasan.
Melansir laman Mental Walls, olahraga yang berfokus pada kekuatan tangan dan kaki ini menyimpan manfaat baik bagi otak dan emosi.
1. Meningkatkan fungsi otak
Seorang penggemar panjat tebing umumnya akan berlatih menggunakan dinding panjat tebing seperti yang dilakukan Muhammad Pasha Nur Fauzan.
Namun siapa sangka, dinding yang dipenuhi batu ini dapat meningkatkan ketajaman otak untuk berpikir dan mengingat.
Bahkan menurut beberapa ahli, ketepatan waktu untuk berpindah tempat saat memanjat dinilani bagus untuk meningkatkan kemampuan pemrosesan otak.
Baca Juga: Bisa Picu Penyakit Kronis, Atasi Gusi Berdarah Dengan Air Rebusan Daun Jambu Biji
2. Menjaga kesehatan kardiovaskular
berdasarkan hasil penelitian dari British Journal of Sports Medicine, panjat tebing atau wall climbing dapat meningkatkan detak jantung dan pernapasan.
Gerakan konstan yang terlibat dalam pendakian akan menyebabkan detak jantung meningkat, yang memungkinkan membakar lebih banyak kalori.
Baca Juga: Ternyata Mengunyah Daun Sirih Bisa Bantu Atasi Masalah Kesehatan Mulut Seperti Gusi Berdarah
Sesi panjat tebing rata-rata dapat membakar antara 500 hingga 900 kalori, menjadikannya latihan yang jauh lebih unggul daripada kebanyakan treadmill.
3. Meningkatkan kesehatan mental
Menurut penelitian dari University of Erlangen-Nuremberg, panjat tebing dapat mengurangi risiko stres.
Bahkan olahraga ini dapat mengatur emosi seseorang dan meningkatkan kepercayaan diri.
Pastinya, olahraga ekstrem ini memiliki manfaat baik demi pembentukan otot.
Bagi yang ingin tetap sehat dan miliki kecerdasan yang kuat, olahraga ekstrem yang ditekuni cucu BJ Habibie ini mungkin bisa diikuti. Namun tetap harus didampingi pelatih bagi pemula yang ingin mencoba. (*)
Source | : | Instagram,ncbi,mentalwalls.org |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | GridHEALTH |
Komentar