Hitungan sederhana tersebut dikatakan peneliti untuk membantu dokter umum dalam mengidentifikasi penderita kanker kulit.
Meski yang digunakan untuk memprediksi adalah tahi lalat di tangan kanan, kanker kulit dapat berkembang di bagian tubuh lain.
Selain jumlah, perhatikan pula ukuran, warna, dan tekstur dari tahi lalat yang muncul. Jika terjadi perubahan yang cepat pada tahi lalat, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter.
Jika memiliki banyak tahi lalat, sebaiknya hindari paparan sinar matahari secara berlebihan. Perlu waspada akan sinar matahari pada pukul 11.00 sampai 15.00, karena terik matahari di waktu ini cukup berbahaya.
Apabila memang perlu ke luar rumah, bawalah payung atau topi untuk melindungi diri dari sinar matahari. Sebaiknya selalu mengenakan krim tabir surya dengan jumlah SpF yang cukup tinggi.
Saat ada tahi lalat baru yang muncul dan terlihat ada perubahan pada kondisi tahi lalat lama, coba untuk lebih memerhatikannya. Lihat apakah warnanya tebal, tepiannya tidak merata, ukurannya semakin membesar, dan terasa gatal.
Jika gejala kanker kulit seperti itu yang muncul, segera temui dokter untuk mengantisipasi risiko yang lebih serius.
Baca Juga: Hati-hati, Polusi Udara Ternyata Bisa Memengaruhi Kejantanan Pria
Memang belum tentu tahi lalat yang muncul pada tubuh akan berbahaya. Namun setelah mengetahui kaitan tahi lalat penyebab kanker kulit ini, kita diharapkan bisa lebih waspada. (*)
Source | : | Tabloid Nakita,WebMD,Cancer Research UK,British Journal of Dermatology |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar