Melansir The Telegraph, lansia cenderung tidak mengunjungi dokter atau memeriksakan kulit, ketika menyadari adanya tahi lalat yang mencurigakan pada tubuh.
Hal ini menyebabkan kanker kulit pada lansia, biasa terdeteksi saat kanker sudah semakin parah dan sulit diobati.
Caroline Cerny, manajer kampanye SunSmart untuk Cancer Research UK, mengatakan :
"Sementara risiko kanker kulit meningkat dengan bertambahnya usia, fakta bahwa begitu banyak orang berusia di atas 65-an yang didiagnosis ketika penyakit ini berkembang, mengartikan bahwa lansia menutup mata pada setiap perubahan kulit atau tahi lalat mereka,” ucap Cerny.
"Orang-orang harus menyadari tanda-tanda peringatan untuk melanoma ganas (kanker kulit). Jika tahi lalat sebesar penghapus pensil, berdarah, sakit atau gatal, warnanya tidak rata atau memiliki tepi bergerigi, maka orang tersebut harus segera mengunjungi dokter ," tambahnya.
Source | : | The Telegraph,Mayo Clinic,Cleveland Clinic |
Penulis | : | Arshinta Eka Putri |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar