GridHEALTH.id – Kanker kulit adalah jenis kanker yang tumbuh akibat pertumbuhan sel-sel kulit yang abnormal, serta membelah dengan cepat dan tak teratur.
Kanker kulit biasanya muncul dan berkembang, terutama pada area kulit di kepala, wajah, bibir, telinga, leher, dada, lengan dan tangan, serta kaki. Selain itu, kanker kulit juga bisa muncul pada telapak tangan, kuku, bahkan pada area kelamin.
Paparan sinar matahari diyakini sebagai penyebab utama kanker kulit, sebab sinar ultraviolet atau kerap disebut sinar UV dari sinar matahari, dapat merusak DNA pada kulit dan menyebabkan sel-sel kulit tumbuh dengan tidak normal.
Baca Juga: Stop, Merokok Membuat Kita Lebih Rentan Terkena Kanker Kulit
Kanker kulit ini bisa diderita oleh siapa saja, mulai dari anak-anak hingga orang lanjut usia atau disebut lansia.
Sayangnya, lansia kerap kali mengabaikan tanda-tanda penyakit kanker kulit.
Ini menyebabkan kematian akibat kanker kulit pada lansia yang berusia sekitar 65 tahun, meningkat sebanyak 3 kali lipat sejak tahun 1970, berdasarkan data dari Cancer Research UK.
Melansir The Telegraph, lansia cenderung tidak mengunjungi dokter atau memeriksakan kulit, ketika menyadari adanya tahi lalat yang mencurigakan pada tubuh.
Hal ini menyebabkan kanker kulit pada lansia, biasa terdeteksi saat kanker sudah semakin parah dan sulit diobati.
Caroline Cerny, manajer kampanye SunSmart untuk Cancer Research UK, mengatakan :
"Sementara risiko kanker kulit meningkat dengan bertambahnya usia, fakta bahwa begitu banyak orang berusia di atas 65-an yang didiagnosis ketika penyakit ini berkembang, mengartikan bahwa lansia menutup mata pada setiap perubahan kulit atau tahi lalat mereka,” ucap Cerny.
"Orang-orang harus menyadari tanda-tanda peringatan untuk melanoma ganas (kanker kulit). Jika tahi lalat sebesar penghapus pensil, berdarah, sakit atau gatal, warnanya tidak rata atau memiliki tepi bergerigi, maka orang tersebut harus segera mengunjungi dokter ," tambahnya.
Pendeteksian dini dan penanganan segera pada penyakit kanker kulit, dapat meningkatkan peluang kesembuhan bagi penderitanya.
Namun sebaliknya, jika gejala kanker kulit diabaikan dan tak ditangani dengan segera, akan bertambah parah bahkan bisa meningkatkan risiko kematian.
Untuk itulah penting untuk mewaspadai, jika merasakan perubahan atau gejala-gejala kanker kulit. Ini tak hanya berlaku untuk lansia, tapi untuk semua orang dari segala umur.
Berikut adalah gejala-gejala kanker kulit berdasarkan jenisnya, yang harus diwaspadai :
1. Karsinoma sel basal
Kanker jenis ini sangat bisa disembuhkan dan biasanya muncul pada area yang terpapar sinar matahari, seperti : kepala, leher, lengan, tangan, dan wajah.
Kanker ini menyebabkan munculnya benjolan lunak dan mengkilap di permukaan kulit; bintik kecil yang datar dan bersisik; bintik kecil yang bentuknya tidak beraturan dan berwarna pucat, merah muda atau kemerahan; serta adanya area kulit yang mudah berdarah.
2. Karsinoma sel skuamosa
Jenis kanker kulit ini lebih cepat tumbuh, jika dibandingkan dengan karsinoma sel basal.
Ini menyebabkan munculnya bercak merah yang bersisik pada kulit, yang dapat ditemukan pada wajah, telinga, bibir, mulut, bahkan pada area kelamin.
Gejala-gejala lainnya yang dapat timbul, seperti : munculnya benjolan berisisik yang tumbuh dengan cepat; bercak datar dan merah pada kulit yang bentuknya tidak beraturan; serta tumbuhnya kutil yang mengeras dan bisa berdarah.
Baca Juga: Studi: Jumlah Tahi Lalat Perbesar Risiko Terkena Kanker Kulit
3. Melanoma
Ini adalah jenis kanker kulit yang jarang terjadi, namun bisa mengakibatkan kematian bagi penderitanya.
Melanoma biasanya memunculkan tahi lalat pada kulit, yang lama-kelamaan berubah menjadi kanker. Melanoma bisa dideteksi jika tahi lalat menimbulkan tanda-tanda ABCDE, yaitu :
- Asimetris, yaitu apabila tahi lalat memiliki bentuk yang tidak asimetris.
- Border atau pinggiran, yaitu pinggiran tahi lalat yang kasar atau tidak beraturan.
- Color atau warna, yaitu apabila tahi lalat memiliki warna yang berbeda, seperti : cokelat, hitam, merah, atau bahkan tak berwarna.
- Diameter, ini bisa jadi tanda kanker kulit jika tahi lalat berukuran lebih dari 6 mm atau seukuran penghapus pensil.
- Evolusi, yaitu jika tahi lalat mengalami perubahan warna, ukuran dan bentuk.
Selain mewaspadai gejala-gejala kanker kulit, kita juga diharuskan untuk melindungi kulit dari paparan sinar matahari.
Sara Hiom, direktur informasi kesehatan di Cancer Research UK, mengatakan, "Dibutuhkan waktu puluhan tahun bagi kanker kulit untuk berkembang sehingga untuk menghindari pengembangan penyakit di masa depan, sangat penting bagi kaum muda untuk menyadari bahwa tidak melindungi kulit dari sinar matahari dapat meningkatkan risiko melanoma di kemudian hari,”.
Untuk itulah, menyadari gejala-gejala kanker kulit dan melindungi kulit dari paparan sinar matahari, penting dilakukan untuk mencegah munculnya jenis kanker ini dalam tubuh. (*)
Source | : | The Telegraph,Mayo Clinic,Cleveland Clinic |
Penulis | : | Arshinta Eka Putri |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar