GridHEALTH.id - Meski dikenal sebagai negara yang otoriter, siapa sangka ternyata Korea Utara (Korut) sempat dipimpin oleh sosok yang takut terbang.
Sosok tersebut adalah Kim Jong-il dan Kim Il-Sung, ayah dan kakek dari pemimpin Korut saat ini Kim Jong-Un.
Saking takutnya, Jong-il bahkan dikabarkan lebih memilih bepergian dengan kereta api lapis baja, termasuk ketika ia berkunjung ke Uni Soviet dan Eropa Timur.
Berbeda dengan Jong-il, sang ayah, Kim Il-Sung yang merupakan Pendiri Korea Utara pernah beberapa kali mengunjungi Soviet dengan pesawat.
Meski begitu, tak dapat dipungkiri bahwa duo ayah anak ini memiliki ketakutan yang tinggi jika bepergian lewat jalur udara.
Dilansir dari Suar.id, mantan Duta Besar Swedia untuk Korea Utara, Ingolf Kiesow, mengatakan Kim Jong-il memiliki bekas luka dari dahi hingga puncak kepalanya.
Menurutnya, luka tersebut diduga disebabkan oleh kecelakaan helikopter pada 1976 yang berujung pada luka fisik yang serius dan trauma psikologis.
Selain itu, Pada tahun 1982, Korea Utara membeli lima pesawat penumpang jenis IL-62 dari Soviet untuk digunakan sebagai armada khusus bagi Kim Il-Sung.
Namun saat menyaksikan uji coba, Il-Sung melihat langsung bagaimana pesawat tersebut tiba-tiba meledak di udara.
Peristiwa itu merenggut 17 nyawa, termasuk Pilot pribadi Il-Sung.
Setelahnya, baik Kim Il-Sung maupun Kim Jong-il tidak mau menumpangi pesawat yang dikemudikan oleh Pilot Korut.
Pada 1986, Kim Il-Sung kabarnya bersedia menggunakan pesawat terbang yang dikemudikan seorang Pilot Rusia untuk bertemu dengan Mikhail Gorbachev.
Untungnya, sosok Kim Jong-Un sendiri saat ini dinilai tidak mewarisi ketakutan yang sama dengan ayah dan kakeknya.
Aerophobia atau fobia naik pesawat memang bisa terjadi pada siapa saja dan disebabkan oleh banyak hal.
Fobia naik pesawat ini biasanya disertai juga dengan fobia lain seperti takut ketinggian, ketakutan terhadap ruang sempit dan tertutup, atau ketakutan terhadap ruang yang lapang dan terbuka.
Faktor lain yang dapat memicu ketakutan untuk terbang adalah trauma sebelumnya saat terbang, atau rasa mual karena terbang, maupun turbulens (guncangan) yang dialami saat terbang.
Hal inilah dapat memicu seseorang menjadi takut untuk terbang.
Baca Juga: Bisa Jadi Racun Hingga Berdampak Fatal Bagi Tubuh, Jangan Pernah Panaskan Ulang 6 Jenis Makanan Ini
Adapun gejala yang mungkin terjadi pada seseorang yang terbang dan memiliki fobia antara lain berkeringat, gelisah, meningkatnya denyut jantung, mual, muntah, serta mengalami gangguan pencernaan seperti mulas. Selain secara fisik, muncul pula berbagai gejala psikis seperti takut mati, tidak dapat berpikir jernih, disorientasi, linglung, dan gugup.
Gejala-gejala tersebut biasa muncul begitu sampai bandara, ditandai dengan terkena serangan panik.
Namun dibeberapa kasus, ada juga yang tampak tenang awalnya kemudian mulai menunjukkan tanda-tanda stres saat menunggu jadwal keberangkatan.
Sedangkan orang yang takut naik pesawat biasanya tidak benar-benar menunjukkan gejala ketakutan secara fisik.
Mereka mungkin hanya merasa gugup, tapi tidak sampai keringatan atau muntah.(*)
Source | : | Suar.ID,anxietyuk.org.uk |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar