GridHEALTH.id - Belum lama ini, anak kedua Venna Melinda dan Ivan Fadilla mengalami kejadian tak menyenangkan.
Athalla Naufal baru saja mengalami pengeroyokan saat dirinya tengah dalam perjalanan pulang di malam hari.
Meski demikian, Athalla justru ingin menuntaskan masalahnya sendiri tanpa bantuan orangtua.
Sebagai ibu, reaksi Venna tentu khawatir melihat sang anak yang babak belur dihajar orang tak dikenal.
Namun dibalik kekhawatiran yang dimiliki Venna Melinda terhadap anaknya, Ia mengaku masih sedikit trauma.
Awalnya Venna mengira ia sedang di-prank oleh putranya itu.
"Gara-gara dia kasih saya video. Videonya tuh sama seperti yang dia posting di Instagram dia. Saya pikir ini prank nih. Karena kan saya sudah sering banget di-prank. Jadi saya diemin aja tuh video," kata Venna, seperti dilansir Nova.id.
Pasalnya, saat ulang tahunnya ke-47 tahun, Venna Melinda mendapat sebuah kejutan yang tak terduga dari kedua anaknya, Verrell Bramasta dan Athalla Naufal.
Dalam sebuah video yang diunggah di kanal YouTube miliknya, Verrel melancarkan aksinya dengan membuat settingan bahwa sang adik, Athalla digerebek polisi akibat kedapatan memiliki barang haram.
Alhasil, Venna Melinda yang baru bangun dari kamarnya merasa terkejut, bahkan menangis histeris lantaran rasa syok yang tinggi telah dideritanya.
Padahal menurut Dr Troy Madsen, seorang dokter di ruang gawat darurat University of Utah Health Hospitals and Clinics menyatakan bahwa prank seperti ini dapat membawa seseorang masuk ke rumah sakit.
Baca Juga: Nikmati Kelembutan dan Manfaatnya, Ternyata Buah Pisang Bisa Bantu Pengobatan Penyakit Tifus
Secara tidak langsung, para pelaku prank menakutkan seperti apa yang telah dilakukan Verrel dan Athalla ini dapat dengan sengaja meningkatkan tekanan darah korban.
"Sesuatu dapat meningkatkan tekanan darah mereka, meningkatkan tingkat kecemasan mereka," ujarnya.
"Hal ini akan menyebabkan kemungkinan gejala serangan jantung, atau setidaknya gejala dari apa yang kita sebut angina (nyeri dada), di mana itu tidak cukup darah untuk sampai ke jantung mereka dan itu akan menyebabkan nyeri dada dan berpotensi beberapa masalah," tambah dr Madsen.
Selain itu, pada seseorang yang mengalami syok usai dijahili, risiko kehilangan cairan tubuh akan semakin melonjak.
Namun, menepis perasaan trauma atas prank terdahulu, Venna Melinda akhirnya menanyakan kondisi Athalla.
"Nah, setelah saya tanya, 'Athalla, mau ke mana hari ini?' Dia bilang, 'Ma, aku mau ke kantor polisi. Aku ditonjok, gini, gini'. Baru saya telepon balik," ujar Venna.
Begitu sadar bahwa anaknya benar-benar dikeroyok, Venna justru memarahi Athalla.
"Tapi pertama-tama saya marah dulu sama dia. Setelah dengar cerita dia, dia pulang sendirian. Padahal sebetulnya ngapain gitu, dia kan punya driver, Ijal. Kenapa dia mesti sendirian," ungkapnya.
"Kenapa juga dia enggak menginap di apartemen. Kan deket tuh rumah Michael (rekan Athalla) sama rumah saya," imbuhnya.
Berkaca dari pengalaman Venna Melinda, lebih baik tidak membuat sebuah prank yang berlebihan pada orang lain, utamanya orangtua. (*)
Source | : | Nova.id,healthcare.utah.edu |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | GridHEALTH |
Komentar