GridHEALTH.id - Hampir 5 bulan sudah Ani Yudhoyono meninggal dunia akibat kanker darah jenis leukemia.
Sepeninggal Ani Yudhoyono, hari-hari sang suami, Susilo Bambang Yudhooyono (SBY) pun terasa hampa.
Tak terkecuali para anak dan menantunya yang selalu setia mendampingi Ani Yuhoyono baik suka maupun duka.
Bahkan bagi Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), kehilangan sosok yang membesarkannya selama ini membuat hatinya terpukul.
Pria 41 tahun yang selalu tampil gagah itu diam-diam sering menangisi kepergian sang ibunda.
Bahkan saat disinggung Feni Rose dalam acara 'Rumpi No Secret', Agus Yudhoyono mendapat pertanyaan soal sang Ibu yang membuatnya terbata-bata.
"Jadi Mas Agus kalo nangis kapan? Nangis enggak?," tanya Feni Rose, sang pembawa acara.
"Nangisn nangis," kata Annisa Pohan, sang istri yang juga hadir di sampingnya.
Agus pun terlihat terbata-bata dan tidak bisa menjawab pertanyaan Feni.
Mantan perwira TNI ini nampak cuma bisa tersenyum dan menghela napas.
Putra sulung Ani Yudhoyono ini juga terlihat berkata "Saya" seperti ingin mulai berbicara, namun tidak jadi melanjutkan kata-katanya.
Baca Juga: Coreng Nama Kampus, UI Pantau Mahasiswa Penabrak Apotek Senopati yang Diduga Mabuk Saat Menyetir
"Lagi salat biasanya suka nangis. Bentar selesai salat pasti saya peluk. Kita manusia biasa yang punya air mata. Kita memproduksi air mata juga. Apalagi di saat susah, itu kan untuk melegakan hati," kata Annisa.
Ucapan istri AHY ini memang ada benarnya, menangis rupanya juga memiliki manfaat yang baik bagi kesehatan pria.
Menurut laman National Eye Institute, air mata mampu membantu orang untuk melihat lebih jelas.
Tak hanya itu, beberapa manfaat lain dari menangis seperti:
1. Membunuh bakteri
Berdasarkan penelitian dari National Center for Toxicological Research, menangis membantu membunuh bakteri dan menjaga mata tetap bersih karena air mata mengandung cairan yang disebut lisozim.
2. Membantu meringankan rasa sakit
Penelitian yang dipublikasikan dalam Frontiers in Psychology, mencucurkan air mata dapat melepaskan oksitosin dan endorfin.
3. Mengurangi stres
Ketika manusia menangis sebagai respons terhadap stres, air mata mereka mengandung sejumlah hormon stres dan bahan kimia lainnya.
Para peneliti percaya bahwa menangis dapat mengurangi kadar bahan kimia ini dalam tubuh, yang pada gilirannya dapat mengurangi stres.
4. Menenangkan diri
Peneliti menemukan bahwa menangis mungkin memiliki efek langsung dan menenangkan diri pada orang.
Studi ini menjelaskan bagaimana menangis mengaktifkan sistem saraf parasimpatis (PNS), yang membantu orang menjadi rileks.
Lebih lanjut, Annisa pun menjelaskan sambil berkaca-kaca.
"Apalagi itu Ibu kan. Yang pernah berada di perutnya 9 bulan, membesarkannya," lanjut Annisa dengan mata berkaca-kaca.
AHY pun hanya tersenyum seperti membenarkan jawaban Annisa.
"Ibu Ani itu tidak pernah absen dimana pun saya pidato selalu hadir di row (baris) terdepan. Memberikan semangat. Saya selalu cium tangan mohon doa restu. Setelahnya pun saya cium tangan lagi 'terima kasih atas doanya sehingga sukses acaranya'," tutur AHY.
Namun, yang paling mengaharukan menurut AHY adalah, di saat sakit pun, sang Ibu masih terus menonton pidatonya walau tak datang langsung di acara tersebut.
"Ibu live streaming menggunakan iPad di atas meja kecilnya itu. Dan pernah ada yang mengambil video itu, sesekali Ibu Ani tepuk tangan sendiri melihat saya menyampaikan pidato. Itu luar biasa rasanya. Saya langsung selalu meneteskan air mata," tambah AHY.
Pantas saja jika AHY tidak bisa melupakan semua jasa sang ibunda beserta kenangan-kenangan manis di dalam hidupnya. (*)
Source | : | YouTube,ncbi,nei.nih.gov |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | GridHEALTH |
Komentar