Agar tidak mengalami alergi, anak perlu menghindari kontak dengan alergen. Saat terjadi reaksi alergi, obat-obatan seperti antihistamin, dapat menjadi pertolongan pertama yang tepat. Namun, bila terjadi reaksi berat atau anafilaksi, anak perlu mendapatkan suntikan epinefrin dan segera dibawa ke unit gawat darurat.
Baca Juga: Wulan Guritno Ternyata Pengagum Kerokan, Bahaya Enggak Sih Buat Kesehatan? Ini Faktanya
Selain susu, berikut beberapa daftar makanan lain yang 90% dapat menyebabkan reaksi alergi terhadap seseorang yang perlu diwaspadai.
Yaitu telur, kacang-kacangan, kedelai, gandum dan butiran gluten lainnya, ikan, kerang, jagung, gelatin, daging (daging sapi, ayam, kambing dan babi), dan bumbu-bumbuan (jintan, ketumbar, bawang putih dan mustard).
Baca Juga: Waspada, Orang Gemuk Ternyata Bisa Kekurangan Gizi
Sebagai tindakan preventif, sebaiknya lakukan tes alergi pada anak sejak dini untuk menghindari kondisi yang lebih serius.
Source | : | WebMD,parents.com,American College of Allergy, Asthma, and Immunology |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar