GridHEALTH.id - Ada banyak bentuk pelecehan yang sering kali wanita terima, salah satunya seperti perilaku seksual menyimpang eksibisionis.
Hal ini pun terjadi pada Sinta di Jawa Timur.
Untungnya Sinta cerdik dan tenang menghadapi pelaku.
Dirinya bisa selamat hanya dengan handphone miliknya dari terror pelecehan seksual pelaku.
Untuk diketahui menurut cascadementalhealth.org, eksibisionis adalah salah satu bentuk perilaku seksual menyimpang parafilia, dimana penderitanya memiliki fantasi seksual yang kerap memperlihatkan kemaluannya pada orang yang tidak dikenal.
Hal iniklah yang menimpa Sinta seorang Sales Promotion Girl (SPG).
Dirinya pernah mengalami pelecehan tersebut di wilayah Kelurahan Kepatihan, Kecamatan Tulungagung, Jawa Timur.
Meski menjadi korban pelecehan, Sinta tidak takut dan justru mencoba buat si pelaku kapok.
Dilansir dari Surya pada April 2018 silam, saat itu Sinta keluar dari sebuah toko, usai menjual barang bersama temannya.
Namun tak jauh dari lokasi dirinya dicegat seorang laki-laki yang mengendarai motor matic.
“Dari kejauhan dia sudah mengeluarkan kelaminnya,” tutur Sinta.
Laki-laki itu diperkirakan berusia di atas 30 tahun.
Mukanya ditutup dengan kain dan mengenakan helm fullface.
Melihat Sinta dan temannya dari kejauhan, laki-laki itu justru terus memainkan kelaminnya.
Gusar akan perilaku menyimpang tersebut, Sinta buru-buru mengeluarkan telepon genggam dan berusaha mengambil gambar orang tersebut.
Sadar akan difoto, laki-laki itu langsung memasukkan kelaminnya lalu menghidupkan motor dan pergi terbirit-birit.
Meski Sinta sempat mengambil satu foto dan nomor polisi motor yang digunakan pelaku.
Namun perempuan berparas cantik ini enggan melaporkan kejadian yang tidak menyenangkan ini.
“Saya hanya ingin memberi peringatan kepada perempuan lain, hati-hati dengan orang ini,” ujar Sinta.
Perilaku laki-laki itu dianggap Sinta sudah meneror dirinya sebagai seorang perempuan.
Jika nantinya ada korban lain, dirinya berharap pelaku ditangkap polisi.
Perlu diketahui, pelecehan seksual dalam bentuk apapun akan sangat berdampak pada kesehatan korban penyerangan secara seksual (sexual abuse).
Sebuah penelitian dari Pitt School of Medicine yang diterbitkan di Journal of American Medical Association, mengungkapkan korban penyerangan/pelecehan secara seksual memiliki risiko terkena masalah kesehatan seumur hidup seperti hipertensi alias darah tinggi, insomnia, dan depresi dibandingkan orang lain.
Studi yang meneliti 300 wanita ini pada awalnya direkrut untuk studi tentang kesehatan jantung.
Namun, mereka juga menemukan seseorang yang mengalami penyerangan seksual ternyata dua kali lebih mungkin mengalami insomnia dan hipertensi, serta tiga kali lebih mungkin menderita depresi berat.
Serangan seksual juga dikaitkan dengan tingkat gejala depresi, kecemasan, dan kualitas tidur dalam rentang konsisten dengan gangguan klinis.(*)
#gridhealthid #inspiringbetterhealth
Source | : | Surya.co.id,Journal of American Medical Association (JAMA) |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar