GridHEALTH.id - Hidup bahagia di usia senja memang menjadi keingginan setiap orang.
Sayangnya, hal tersebut tidak terjadi pada para orang tua yang tinggal di sebuah panti jompo yang masih memiliki fasilitas kurang layak di Ponorogo, Jawa Timur.
Dilansir dari unggahan @makassar_iinfo, beberapa lansia tampak berada di sebuah ruangan tempat tidur dengan kondisi yang memprihatinkan.
Terlihat tempat tidur yang digunakan di panti jompo tersebut terbuat dari coran semen.
Bahkan selimut dan kasur yang digunakan sepertinya tidak terlalu tebal untuk menahan dinginnya alas semen tersebut.
Rama (38), selaku pemilik panti jompo menerangkan para lansia yang berada di pantinya memang sudah tidak memiliki keluarga.
"Lansia semuanya tidak punya keluarga, karena kami memprioritaskan para duafa dan terlantar di sini," kata Rama dikutip dari Tribunnews.com Selasa (19/11/2019).
Rama mendirikan panti tersebut bersama keluarganya. Hingga kini sudah ada sekitar 80 lansia yang tinggal di panti miliknya.
"Itu (jumlah) awalnya 100 lebih tapi bulan-bulan terakhir ini banyak yang meninggal karena faktor usia dan kondisi saat kami temukan," ujarnya.
Rama menyebutkan saat ini lansia yang ia tampung berasal dari daerah sekitar Ponorogo.
Di antaranya yaitu Trenggalek, Pacitan, Ngawi, Magetan, Madiun, Caruban, Kediri, Malang, dan Tulungagung.
"Selagi (tempatnya) masih terjangkau, seandainya ada informasi, kami akan menjemput atau mencari relawan yang siap untuk mengantarkan ke panti," tutur Rama.
Dirinya sudah menggalang dana untuk memperbaiki panti miliknya namun tetap saja dana yang terkumpul tak bisa menutup kebutuhan tempat tersebut.
"Pembangunannya menggalang dana meskipun masih banyak kekurangan dan pinjaman-pinjaman yang saya pergunakan untuk membangun panti ini," ujar Rama.
Hingga kini panti milik Rama hanya mengandalkan bantuan dari para donatur seperti komunitas TKW di Hongkong dan bebera donatur lainnya.
Namun sayangnya panti tersebut belum sama sekali mendapatkan bantuan dari pemerintah setempat.
Melihat hal ini tentunya sangat memprihatinkan, sebab selain tidak nyaman kondisi tempat tidur tersebut juga ternyata berdampak pada kesehatan penggunanya.
Baca Juga: Hentikan Resistensi Antibiotik Semakin Parah Dengan Tes Ini
Sebuah studi tahun 2013 yang diterbitkan dalam The Lancet, menemukan tidur di tempat keras seperti lantai berisiko mengalami nyeri punggunug.
Ini dikarenakan permukaan yang keras membuat tulang belakang sulit untuk mempertahankan lekukan alaminya.
Selain itu tidur dilantai juga ternyata meningkatkan risiko alergi dikarenakan lantai biasanya memiliki lebih banyak debu dan kotoran dibandingkan dengan permukaan lain di sekitar rumah.
Kondisi tersebut bisa parah jika alas tidur, bantal atau guling yang digunakan terpapar alergen berupa debu ataupun tungau.
Terakhir adalah kedinginan, diketahui lantai seringkali lebih dingin daripada bagian lain ruangan.
Terlebih lagi jika musim hujan, lantai yang dingin dapat dengan cepat mengurangi panas tubuh seseorang yang membuatnya merasa lebih dingin dari biasanya.
Baca Juga: 20 Makanan Detox Alami Terbaik, Bisa Dikonsumsi Langsung atau Disayur
Terlepas dari itu semua, semoga panti jompo tersebut mendapat perhatian lebih dari pemerintah setempat agar kondisi para orangtua disana bisa lebih terbantu.(*)
#gridhealthid #inspiringbetterhealth
Source | : | The Lancet,GridHot.ID |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar