GridHEALTH.id - Bella Shofie Usai menikah dengan pengusaha batubara kenamaan di Kalimantan Timur, Daniel Rigan, kini hidup bergelimang harta.
Pemilik nama asli Sopinah Rutami Nasution, sekarang memang jarang terlihat di dunia hiburan.
Kini dirinya sibuk mengurus keluarga juga profesi barunya sebagai seorang desainer.
kini Bella Shofie rupanya tengah diselimuti kesedihan.
Anak semata wayangnya tercinta ternyata harus dipisahkan dari suaminya, Daniel Rigan.
Hal ini terlihat dalam unggahan Instagram story-nya, pada Minggu (1/12) tadi.
Baca Juga: Anggota DPR ini Sebut Tuak Bisa Untuk Terapi Narkoba, Padahal Begini Menurut Medis
Dalam unggahannya tersebut, Bella memperlihatkan sang buah hati, Danillo Prince Rigan itu harus berpisah ranjang dengan sang ayah.
Bella pun memberikan keterangan dalam unggahan tersebut.
"Danillo bobonya suka nendang-nendang after papanya operasi untuk beberapa hari hari harus jauh dulu bobonya.. bobonya di sofabed khusu buat baby," tulisnya.
Baca Juga: Dua Balita Tewas Karena Makan Jelly, Kelihatannya Kenyal, Tapi Bisa Nyangkut di Tenggorokan
Usut punya usut, Bella akhirnya membeberkan kondisi suami dan anaknya tersebut.
Beberapa hari lalu, Bella terlihat membagikan potretnya kala menemani sang suami di rumah sakit.
Dalam keterangan foto yang ia unggah kemarin itu, Bella mengabarkan bahwa hari ini sang suami sudah boleh pulang.
"Kesayangan mimi nomer 1 (emoji) Alhamdulillah uda lepas infus besok uda boleh pulang," tulisnya.
Sontak unggahan Bella itupun langsung banjir doa sekaligus membuat warganet penasaran soal kondisi sang suami.
Hingga akhirnya ada salah satu warganet yang menanyakan perihal penyakit Daniel hingga harus menjalani operasi.
Bella pun menjelaskan bahwa Daniel harus menjalani operasi lantaran ada permasalahan di empedunya.
"Ada batu di empedu mba em," balasnya.
Melansir laman WebMD, penyakit batu empedu bisa karena penyumbatan pada kantong empedu yang berfungsi menyimpan cairan yang membantu tubuh mencerna lemak.
Gejala yang akan terjadi jika terserang batu empedu yaitu sakit perut di ulu hati, demam tinggi, mual, muntah, tubuh gemetar, nyeri dada, bahkan tinja berwarna hitam.
Artikel selengkapnya KLIK DI SINI
Penting juga diketahui, penyebaran infeksi HIV (Human Immunodeficiency Virus) bisa menyerang siapa saja tak terkecuali anak-anak dan bayi sekalipun.
Bahkan data dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia seperti dikutip dari idai.or.id menunjukkan bahwa sekitar 3 % dari Orang Dengan Penderita HIV/AIDS (ODHA) di Indonesia adalah anak-anak berusia di bawah 14 tahun.
Temuan ini menunujukan bahwa masih kurangnya kesadaran dari setiap individu dalam memahami penyebaran infeksi HIV ini bisa terjadi pada anak dan bayi.
Padahal jika infeksi HIV sudah masuk pada kondisi AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome), maka tubuh orang tersebut akan sangat sulit melawan infeksi, sesederhana virus influenza karena sistem imunnya rusak.
Mereka juga lebih rentan terkena tuberkulosis, radang paru, jamur, dan infeksi lainnya.
Kondisi ini tentu akan sangat membahayakan terutama jika dialami oleh anak-anak.
Berikut beberapa gejala umum yang akan timbul ketika anak terinfeksi virus HIV berdasarkan usianya :
Bayi
- Tumbuh kembang anak terhambat.
- Perut membesar karena adanya pembengkakan pada hati dan limpa.
- Mengalami diare dengan frekuensi yang tidak menentu.
- Sariawan akibat infeksi jamur pada mulut anak yang ditandai dengan bercak-bercak putih di rongga pipi dan lidah.
Artikel selengkapnya KLIK DI SINI
Source | : | GridHealth.ID |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar