GridHEALTH.id - Para korban ledakan 'Mie Setan' yang terjadi di Surabaya, Jumat (27/12/2019) kemarin mengalami luka bakar yang cukup serius.
Dilansir dari TribunJatim, insiden ledakan mie setan ini diketahui terjadi berasal dari gas elpiji 12 kg yang bocor saat para karyawan sibuk untuk menutup rumah makan tersebut.
Cerita bermula ketika terciumnya aroma menyengat gas yang bocor dari salah satu elpiji yang terdapat di dapur.
Lantaran tak ingin terjadi hal yang tak diinginkan, salah seorang petugas berupaya mengangkat tabung epiji yang bocor itu ke dalam ruang toilet yang berjarak tak lebih dari empat meter dengan dapur.
"Elpiji ngowos, terus sama salah satu pegawai dibawa ke kamar mandi, mungkin maksudnya biar hilang," kata Enny salah satu karyawan saat ditemui awakmedia di lokasi, Sabtu (28/12/2019).
Sayang saat di toilet tabung gas tersebut tiba-tiba meledak yang memporak-porandakan tempat tersebut.
Untungnya ledakan itu tidak menimbulkan rambatan api.
"Enggak sampai kebakar. Elpijinya ngowos. Posisinya di dapur, tapi posisi ngowosnya mau dikondisikan ditaruh kamar mandi," kata Suliaji, karyawan lainnya.
Baca Juga: Studi: Makan Pisang Sejak MPASI Sampai 2 Tahun Mampu Turunkan Risiko Leukemia Pada Anak
Namun akibat ledakan yang dahsyat, lima orang karyawan "Mie Setan" mengalami luka bakar yang cukup serius.
"Kebetulan ada anggota saya melintas, terus sempat terdengar ledakan, diikira kembang api,"
"Pas lewat sini, korban yang terbakar itu gulung-gulung, ya yang kebakar itu," menurut penuturan Kapolsek Mulyorejo Kompol Enny P Rustam.
Baca Juga: Masuk Ruang Operasi sebelum Melahirkan, Paula Verhoeven Malah Lari Cari Toilet, Gugup?
Berdasarkan informasi terbaru yang dihimpunnya, para korban langsung dievakuasi menggunakan sebuah mobil pikap milik warga setempat menuju ke Rumah Sakit Universitas Airlangga (Unair) Surabaya.
Dua orang korban saat ini telah dipindah ke ruangan perawatan khusus, sedangkan tiga orang korban lainnya masih menjalani perawatan di Instalasi Gawat Darurat (IGD).
Diketahui, penderita luka bakar apa pun penyebabnya, punya waktu 30 menit untuk mendapat pertolongan dokter.
Baca Juga: Bisa Meninggal Jika Dipeluk Atau Disentuh, Bocah 16 Tahun Ini Alami Penyakit Langka Mengerikan
Semakin besar dan dalam luka, semakin lambat mendapat perawatan medis, dan salah dalam memberikan pertolongan pertama, akan memperkecil peluang korban untuk dapat diselamatkan.
Dilansir dari Kompas.com, Kepala Unit Luka Bakar Rumah Sakit Umum Pusat Nasional (RSUPN) Cipto Mangunkusumo Aditya Wardhana, mengatakan pertolongan penderita luka bakar ditentukan dari menit ke menit.
Dalam tempo kurang dari setengah jam, penderita harus mendapat cairan infus karena penguapan pada luka bakar akan sangat besar. Potensi korban terinfeksi penyakit lain juga sangat besar.
Faktor lain yang bisa memicu kematian korban adalah luasan dan kedalaman luka bakar, ada tidaknya gangguan pernapasan, serta faktor penyerta lain.
Jika luka bakar yang terjadi lebih dari 30% dari seluruh permukaan tubuh, itu sudah termasuk kritis.
Baca Juga: Aneka Makanan Enak Ini Justru Bikin Cepat Tua yang Mengonsumsinya
Kedalaman luka dapat memengaruhi fungsi organ tubuh bagian dalam.
Luka bakar yang dalam akan memicu munculnya racun yang menjalar secara sistemik dan tak bisa dicegah.
Racun itu dapat menempel pada organ dalam tubuh sehingga membuat fungsi organ turun dan memunculkan kegagalan fungsi multiorgan. Kejadian ini dapat membunuh korban.
Faktor penyerta lain yang bisa memicu parahnya luka bakar, antara lain usia lanjut lebih dari 50 tahun, usia kurang dari lima tahun, serta adanya berbagai penyakit bawaan, seperti asma, jantung, dan diabetes.(*)
#berantasstunting
Source | : | Kompas.com,Suar.ID,Gridhealth.id |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar