GridHEALTH.id - Mengawali tahun 2020, Jakarta kembali dilanda masalah banjir.
Banyak warga yang terdampak dari banjir kali ini, tak terkecuali artis sekaligus penyanyi Yuni Shara.
Bahkan kakak kandung dari Krisdayanti ini sempat mengunggah dampak banjir yang menggenangi hampir sebagian rumahnya di akun Instagram pribadinya @yunishara36.
"This is 2020," tulis Yuni Shara di unggahan Instagram Story, Rabu (1/1/2020).
Dalam tayangan berikutnya, air banjir ternyata sudah masuk ke dalam rumah Yuni Shara.
Baca Juga: Usai Perayaan Pergantian Tahun, Remaja 16 Tahun Ini Tewas Tersengat Listrik saat Banjir
"Ada cahaya gelombang di atap. Pantulan air yang ada di bawah... alias banjir," tulis Yuni.
Meski terdampak banjir Yuni Shara ternyata tetap bersyukur akan banjir di pergantian tahun tersebut.
"Alhamdulillah.. Thank you 2019 Welcome 2020," tulisnya.
Terlebih unggahan foto rasa syukurnya itu ternyata memenarik banyak perhatian warganet.
Pasalnya ia tampak elegan dan berpose sambil mengenakan baju garis biru-putih, celana pendek jeans robek, dan sepatu bot kece yang menjadi sorotan netizen.
Terlepas dari sepatu bot kecenya itu, belajar dari Yuni Shara yang bersyukur meski rumahnya kebanjiran.
Ternyata pemakaian sepatu bot saat banjir sangat penting untuk mencegah beberapa gangguan kesehatan yang bisa saja terjadi.
Sebab air banjir ternyata bisa menjadi media penyebaran atau penularan beberapa penyakit yang di antaranya sebagai berikut:.
Baca Juga: Risiko Salah Letakan Pengharum Mobil, Mulai Dari ISPA Sampai Kanker
Hipotermia
Kondisi ini sering terjadi pada musim dingin utamanya saat hujan bahkan banjir.
Hipotermia terjadi karena suhu tubuh turun di bawah 35° Celsius mengikuti suhu udara yang semakin turun dan dingin.
Gejala yang biasanya terjadi yaitu menggigil, pusing, mual, detak jantung melemah, merasa gelisah, energi berkurang, kulit kering, bahkan pada bayi dapat menyebabkan kulitnya memerah.
Infeksi bakteri
Air yang kotor saat banjir bisa jadi bercampur dengan segala jenis kotoran seperti sampah bahkan kotoran hewan.
Baca Juga: Hujan Lebat Tak Kunjung Reda, Sambutan Awal Tahun 2020 Beberapa Titik di Jakarta Terendam Banjir
Seperti penyakit yang berasal dari bakteri air seni tikus, leptospirosis.
Bakteri ini masuk ke tubuh lewat kulit, melalui luka memar dan terbuka atau melalui mata yang bersentuhan dengan air kotor genangan banjir.
Gejala leptospirosis biasanya seperti sakit kepala, nyeri otot, demam, hingga pendarahan hebat di paru-paru.
Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menyatakan jika penderita leptospirosis tidak segera diobati dapat enyebabkan kerusakan ginjal, meningitis (radang selaput otak dan sumsum tulang belakang), penyakit pernapasan, gagal hati, dan bahkan kematian.
Jamur
Masalah utama lainnya yang kerap diderita orang saat banjir dan hujan yaitu jamur. Tumbuh di bagian yang lembap
Jamur tumbuh di bagian lembab seperti pada sela-sela jari kaki.
Baca Juga: 10 Tanda Wanita Sedang Hamil Muda, Mulai dari Sembelit hingga Kram Perut
Kelembapan ini dapat memengaruhi masalah pernapasan, seperti batuk, bersin, hidung tersumbat, pilek, hingga nyeri pada dada.
Selain itu, asma dan alergi juga sering kali muncul pada saat banjir seperti ini.
Penyakit ini bisa dengan mudah ditularkan melalui air ludah, darah, bersin, udara, dan lainnya.
Diare
Hal ini terjadi karena kurangnya cairan pada tubuh dalam jumlah besar, terutama pada bayi, anak-anak, dan orang dengan kondisi imun tubuh lemah.
Baca Juga: Usai Perayaan Pergantian Tahun, Remaja 16 Tahun Ini Tewas Tersengat Listrik saat Banjir
Penyebab diare adalah adanya bakteri yang masuk dalam tubuh yaitu campylobacter, salmonella, shigella dan Escherichia coli.
Gejala yang sering muncul yaitu sakit perut hingga ingin buang air besar secara terus menerus, mual, sakit kepala, demam, hingga kram perut hebat.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan negara-negara di Asia Tenggara termasuk Indonesia memang rawan terhadap bahaya diare dan 8,5% angka kematian berasal dari penyakit diare.
Tipes
Demam tifoid atau yang biasa kita kenal dengan tipes sering juga dialami oleh seseorang yang terdampak banjir.
Baca Juga: Bukan Berenang, Ternyata 2 Faktor Ini yang Mampu Menambah Tinggi Badan Anak Efektif
Demam tifoid biasanya ditandai dengan sakit kepala, mual, demam berkepanjangan, kehilangan nafsu makan, bahkan diare.
Penyakit ini biasanya berasal dari bakteri Salmonell typhi ini ditularkan melalui air atau makanan yang terkontaminasi.
Memang di saat banjir sering kali kita jumpai kondisi air yang sudah tercemar dan sangat kotor.
Baca Juga: Berita Kesehatan Gigi dan Mulut: 6 Cara Redakan Sakit Gigi yang Bisa Dilakukan di Rumah
Itulah beberapa penyakit yang bisa disebarkan oleh air banjir.
Oleh karena itu jika banjir menggenangi kaki sebaiknya kita mengenakan sepatu bot, meski tidak sepenuhnya melindungi kita dari berbagai penyakit yang ada.
Setidaknya dengan mengenakan sepetu bot saat banjir, kita bisa meminimalisir penyebaran penyakit dari air banjir tersebut.(*)
#berantasstunting
Source | : | Kompas.com,Gridhealth.id |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar