GridHEALTH.id - Para peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) telah mengembangkan produk pangan fungsional dari bahan rumput untuk mencegah stunting.
Pelaksana Tugas Kepala Pusat Penelitian Kimia LIPI, Raden Arthur Ario Lelono mengatakan salah satu cara untuk mencegah stunting adalah dengan memperbaiki sistem imun atau kekebalan tubuh dalam tubuh anak.
Salah satu bahan pangan yang berfungsi sebagai senyawa alami untuk meningkatkan kekebalan tubuh adalah Caulerpa lentillifera atau rumput laut hijau.
Baca Juga: Berantas Stunting: Anak Bertubuh Pendek Lebih Berisiko Mudah Marah dan Terpancing Emosi
Menurutnya rumput laut ini sudah dikembangkan sebagai produk biskuit.
"Kami mengembangkan rumput laut ini menjadi produk biskuit yang berfungsi sebagai penguat sistem imun bekerja sama dengan Sekolah Tinggi Farmasi dan Kementerian Kelautan dan Perikanan," jelas Arthur.
Lebih lanjut, asupan gizi yang optimal dari rumput laut juga ternyata dapat dilakukan untuk pencegahan stunting.
Baca Juga: Dituding Hamil Duluan dan Jadi Simpanan Pejabat Buat Artis Ini Stres dan Menangis, Begini Faktanya
Selain rumput laut LIPI juga tengah mengembangkan produk pangan fungsional lain yang memiliki nutrisi penting asam folat yang merupakan vitamin penting untuk tumbuh kembang bayi semasa dalam kandungan dan anak-anak.
"LIPI melakukan formulasi dan identifikasi asam folat dari campuran jagung, bayam dan brokoli terfermentasi, dan tempe kedelai dan kacang hijau," katanya.
Arthur menjelaskan, formulasi tersebut diaplikasikan pada pembuatan pangan fungsional berupa biskuit, bubur dan sup bayi dengan variasi jenis dan konsentrasi fortifikan yang berbeda dalam formulasi produk makanan pendamping ASI.
Diketahui isu stunting kini sudah menjadi isu kesehatan nasional yang mesti disadari betul setiap masyarakat.
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kementerian Kesehatan Indonesia menyebutkan terdapat 13,8% anak usia di bawah lima tahun dengan gizi kurang dan 3,9% gizi buruk.
Artinya secara nasional dari estimasi populasi balita sebesar 23,8 juta jiwa yang digunakan pada kajian tersebut, terdapat 3,2 juta anak dengan gizi kurang dan 928 ribu mengalami gizi buruk.
Baca Juga: Belum Banyak yang Tahu, Khasiat Kecambah Ternyata Mampu Berantas Kanker 14 Kali Lebih Ampuh
Meski menurun daripada tahun 2013, angka tersebut tentunya masih sangat mengkhawatirkan. Oleh karena itu, penting sekali kita menyadari akan bahaya stunting pada anak ini.
Sebab selain pertumbuhan anak akan terhambat, stunting juga dikaitkan dengan perkembangan otak yang tidak maksimal, yang menyebabkan kemampuan mental dan belajar yang kurang, serta prestasi sekolah yang buruk.
Baca Juga: Berita Kesehatan Flu: Jangan Langsung Berikan Obat, Begini 4 Cara Tepat Mengobati Flu pada Bayi
Stunting dan kondisi lain terkait kurang gizi, juga dianggap sebagai salah satu faktor risiko diabetes, hipertensi, obesitas dan kematian akibat infeksi.(*)
#berantasstunting
Source | : | Kompas.com,Gridhealth.id |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar