Sirtuin diet dikenal dengan metode mengonsumsi makanan sumber sirtuin yang tinggi protein. “Pertimbangannya untuk meningkatkan kadar lemak baik atau high density lipoprotein (HDL) di dalam darah sehingga diperlukan banyak protein.
Karena HDL mengandung ikatan protein yang lebih banyak bila dibanding dengan lipoprotein lainnya,” jelas Hera Nurlita, MKes, dari Direktorat Gizi Masyarakat, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia seperti dikutip dari Kompas Health.
Hera menambahkan, “HDL memiliki fungsi mengikat kolesterol dari dinding arteri untuk dibawa ke lever.” Inilah yang membuat tingkat kolesterol di dalam darah menjadi berkurang, yang selanjutnya dapat menjaga kesehatan jantung.
Namun sayangnya, protein tidak hanya berikatan dengan kolesterol. Protein dalam jumlah banyak juga menambah beban kerja pada ginjal."
Sebenarnya diet sirtfood tidak difokuskan pada penurunan berat badan. Diet ini lebih menekankan kebiasaan untuk mengonsumsi makanan sehat, bukan mengurangi atau menghindari makanan tertentu. Namun, hasilnya ternyata juga bisa menurunkan berat badan.
Diet sirtfood pertama kali diperkenalkan oleh Aidan Goggins dan Glen Matten, para ahli gizi yang berasal dari Inggris. Mereka memperkenalkan dengan mengeluarkan sebuah buku berjudul 'The Siftdood Diet'.
Baca Juga: Disinyalir Sebabkan Gangguan Pencernaan, Ternyata Ini 6 Manfaat Makanan Pedas bagi Kesehatan
Pola diet sirtfood berbeda dengan pola diet lainnya. Biasanya pola diet lain akan melarang kita mengkonsumsi cokelat dan wine (minuman anggur).
Source | : | Reuters,uk.news.yahoo.com,Kompas Health |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar