GridHEALTH.id -Siapa yang tidak kenal dengan buah satu ini, walau rupanya tidak cantik dan tidak menarik, tapi rasanya membuat kita ketagihan.
Ya, dialah sawo yang berbuah dalam siklus tertentu alias buah musiman.
Sawo asal usulnya adalah tanaman liar yang akhirnya dibudidayakan.
BACA JUGA: Penyebab Gagal Tumbuh Pada Anak dan Cara Mengatasinya
Dalam budidaya sawo, melansir agrotek.id, tanaman sawo akan hidup dan berproduksi dengan baik pada ketinggian 700 mdpl, ketinggian maksimal untuk menanam pohon ini adalah 1.200 mdpl.
Di Indonesia dikenal dengan dua jenis tanaman sawo yang akrab di telinga.
Sawo kecik
Pada saat ini budidaya sawo kecik sudah mulai berkurang. Kurangnya budidaya disebabkan oleh berbagai faktor seperti kurang tahan terhadap perubahan cuaca, perawatan yang ekstra, buah yang yang tidak lebat.
BACA JUGA: Berita Kesehatan Demam: Obat Ibuprofen Lebih Ampuh Atasi Demam Pada Anak Ketimbang Paracetamol
Sawo liar
Tanaman sawo liar lebih tahan terhadap cuaca ekstrim pada musim kemarau.
Oleh karena itu, banyak petani yang lebih tertarik membudidayakan jenis sawo liar dari pada sawo kecik.
Walaupun rasanya tidak semanis sawo kecik, namun buahnya yang besar dinilai jadi daya tarik sendiri.
Source | : | intisari,agrotek.id |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar