"Terutama ketika remaja mengalami menstruasi kemudian tak ada penambahan darah, itu juga bisa berpengaruh terhadap kelak nanti kalau jadi ibu. Itu akan mengakibatkan keturunan yang dikandungnya terganggu salah satunya tadi disebut lahir stunting," ujar dia.
Karena itu, ia meminta para ibu memahami bahwa bayi yang dikandung harus diberi asupan bergizi lewat makanan yang dimakan sang ibu.
Muhadjir menambahkan, seluruh kepala daerah yang hadir harus merancang program pencegahan stunting yang komprehensi dimulai sejak ibu mengandung hingga di masa pertumbuhan sang anak.
Ia pun mengatakan, pemerintah pusat sangat serius mencegah terjadinya stunting bagi generasi masa depan Indonesia.
Karena itu, ia meminta program pencegahan stunting yang dirancang pemerintah pusat diimplementasikan dalam program kepala daerah.
"Di situ ada beberapa program yang jadi intervensi pemerintah dalam tahap itu. Antara lain ada, hari pertama kehidupan ada pencatatan dan surveilans gizi. Kemudian pemberian gizi untuk ibu. Di sini yang penting itu pentingnya memulai dari 1.000 hari kehidupan untuk generasi yang akan datang," tambahnya.
Melihat hal tersebut, ada baiknya untuk para wanita megurangi diet ketat demi mencegah terjadinya stunting pada anak. (*)
#berantasstunting
Source | : | Kompas.com,ncbi |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Komentar