GridHEALTH.id - Bayi di bawah usia enam bulan dilarang diberikan asupan selain Air Susu Ibu (ASI), termasuk juga air.
Sebab bayi yang diberi minum air risikonya tidak main-main yakni intoksikasi atau keracunan air.
Hal ini tentu saja membahayakan kehidupan si buah hati tercinta karena dampaknya ternyata bisa membunuhnya.
Dimana dampak yang muncul bisa berupa mual, muntah, pingsan, kejang-kejang, koma, hingga kematian.
Baca Juga: Berantas Stunting; Faktanya Bayi Cukup ASI Masih Rentan Terkena Stunting
Melansir Kompas.com dari Reuters Health, para ahli kesehatan dari Johns Hopkins Children’s Center di Baltimore Amerika Serikat mengatakan sudah menjadi standar baku bahwa bayi di bawah usia 6 bulan seharusnya hanya mendapatkan makanan dari ASI.
Selain steril, ASI adalah makanan alami yang padat nutrisi yang tidak mungkin diimbangi oleh susu formula atau makanan buatan lainnya.
Menurut para ahli tersebut, memberi minum air putih pada bayi berisiko memicu refleks haus yang menyebabkan mereka kelebihan cairan.
“Bahkan ketika masih sangat mungil, bayi memiliki refleks akan rasa haus atau keinginan untuk minum. Ketika bayi kehausan dan ingin minum, cairan yang mereka butuhkan nantinya akan melebihi kebutuhan ASI atau susu formula ,” ungkap Dr. Jennifer Anders, salah seorang ahli dikutip Reuters Health.
Baca Juga: Waspada Awal Musim Penghujan, Air Hujan Sebabkan Kulit Merah karena Alergi
Perlu diketahui organ ginjal pada bayi dibawah usia enam bulan belum terbentuk sempurna.
Sehingga memberi terlalu banyak air kepada bayi akan mengakibatkan tubuh mereka mengeluarkan sodium dan air buangan dalam jumlah banyak.
Alhasil akibat terlalu banyak kehilangan sodium aktivitas otak anak akan terganggu.
Karenanya banyak kasus keracunan air pada bayi yang ditemukan gejala awalnya dapat berwujud seperti irritabilitas, mengantuk dan perubahan mental lainnya.
Baca Juga: Fakta: Kumur Air Garam Tidak Akan Menyembuhkan Sakit Gigi
Gejala lainnya dapat berupa rendahnya temperatur atau suhu tubuh (secara umum 97 derajat Fahrenheit), pembengkakan pada muka dan kejang-kejang.
Bahayanya, gejala-gejala awal keracunan ini tidaklah tampak, oleh karena itu kejang-kejang mungkin gejala pertama yang harus diwaspadai orang tua .
Namun bila seorang anak mendapatkan penanganan medis sejak dini, kejang yang dialami anak kemungkinan tidak akan menimbulkan efek jangka panjang.
Lebih lanjut Anders dan rekannya kembali menekankan bahwa air putih sebagai sebuah minuman seharusnya dihindari oleh bayi usia enam bulan atau usia di bawahnya.
Baca Juga: 30 Menit Berjalan Kaki Setiap Hari, 7 Jenis Kanker Langsung Minggir
Para orang tua juga harus menghindari penggunaan susu formula yang terlalu encer, atau minuman bayi yang mengandung elektrolit.
Anders menambahkan, pada beberapa kasus tertentu pemberian air pada bayi mungkin tepat.
Misalnya, bayi yang usianya lebih tua diperbolehkan mendapat sedikit air untuk membantu mengatasi kesulitan buang air besar (konstipasi) atau saat cuaca sangat panas.
Baca Juga: Bangun Tidur Langsung Cek Ponsel, Ini Risiko Mengerikan yang Menanti
Tetapi para orang tua seharusnya selalu berkonsultasi dahulu dengan dokter anak sebelum melakukannya, serta hanya boleh memberi bayi satu atau dua ons air .
Jika orang tua mencurigai bayi mereka mengalami keracunan air, atau bayi mengalami kejang-kejang, sebaiknya segera mencari pertolongan medis.(*)
#berantasstunting
Source | : | Kompas.com,Reuters Health |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar