GridHEALTH.id – Virus Corona menjadi wabah dunia di akhir 2019 dan awal 2020.
Beruntunglah kita sebagai warga negera Indonesia.
Baca Juga: 6 Wabah Penyakit Mengerikan yang Pernah Terjadi di Dunia, Lebih Mematikan dari Virus Corona Wuhan
Karena berada iklimnya tropis, kaya sinar matahari, virus corna sulit masuk dan hidup di sini.
Apakah ini benar?
Untuk mengetahui hal tersebut GridHEALTH.id mengikuti sebuah seminar ‘Wabah Coronavirus: Status Terakhir di Indonesia’, dan bertanya langsung kepada dokter dari Devisi Infeksi, Departemen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi FKUI- RS Persahabatan, Jakarta.
Baca Juga: Petugas Medis Gunakan Popok Saat Memerangi Wabah Virus Corona di China
Nah, dalam seminar tersebut diketahui jika memang benar virus strain baru ini, n-CoV 2019 berasal dari hewan.
Berdasarkan data WHO, virus corona merupakan keluarga besar virus yang menyebabkan berbagai gejala, seperti flu, demam, batuk, sesak napas, hingga infeksi saluran napas bagian bawah (pneumonia).
Baca Juga: Alami Demam dan Muntah Usai Manggung di China, Penyanyi Cantik ini Diduga Terinfeksi Virus Corona
Bila sudah fatal, virus corona pun dapat menyebabkan penyakit yang lebih parah seperti MERS dan SARS, bahkan berujung pada kematian.
Menurut Dr. dr. Erlina Burhan, SpP(K), MSc,Kamis (30/1/2020) di Auditorium 1, Lt. 3, Gedung IMERI FKUI, Salemba, jakarta, “Virus corona ini ada pembawanya, pembawanya itu kelelawar. Artinya ada reseptor penularan virus tersebut."
Baca Juga: Petugas Medis Gunakan Popok Saat Memerangi Wabah Virus Corona di China
Ini bisa mengisyaratkan jika kita terlalau dekat berinteraksi dengan hewan liar seperti kelelawar, apalagi sampai mengonsumsinya, besar kemungkinan akan terinveksi virus corona tersebut.
Masih menurut Erlina, jika pada manusia reseptor virus corona ada menyerang saluran napas bawah dan saluran cerna.
Karena itulah mengapa virus corona ini menyerang saluran napas.
Baca Juga: Khawatir Virus Corona, Mahasis Indonesia di Kota Wuhan Dilarang Keluar Selain Keadaan Mendesak
Lebih lanjut, Erlina mengungkap ada dua cara penularan virus corona ini.
“Untuk penularannya ada dua cara. Dari hewan ke manusia melalui kontak erat atau kontak dengan lingkungan yang tercermar. Sedangkan, kalau dari manusia ke manusia itu droplet atau percikan batuk dan bersin,” ungkapnya.
Baca Juga: 5 Manfaat Menangis Bagi Kesehatan, Bisa Tingkatkan Kemampuan Penglihatan
Saat diwawancara Erlina pun mengingatkan kita semua untuk waspada terhadap vurus corona ini.
Pasalnya, hingga kini belum ada vaksin atau obat yang dapat mencegah maupun menyembuhkan corona.
“Sampai saat ini, belum ada vaksinnya, belum ada obatnya. Kabar pemberian obat anti HIVdan lain-lain juga sangat tidak direkomendasikan,” ujar Dr. dr. Erlina Burhan.
Tapi untungnya, papar Erlina, perbedaan iklim antara Wuhan dan Indonesia dapat menjadi penghambat tersebarnya virus corona.
Baca Juga: Fakta Keseringan Makan Tahu yang Berisiko Turunkan Fungsi Otak
“Karena Indonesia masih sering dijumpai matahari, Indonesia terbilang aman. Apalagi, virus corona memang lebih senang hidup di udara dingin, karena bisa bertahan lebih lama.
Maka dari itu, virus ini keluarnya kebanyakan pada musim-musim dingin,” sambungnya.
Kendati demikian, tak ada salahnya untuk mengantisipasi terjadinya virus corona ini.
Berikut deretan tips untuk mencegah virus corona dari Dr. dr. Erlina Burhan:
Baca Juga: Khasiat Biji Ketumbar Untuk Turunkan Kolesterol dan Tekanan Darah
1. Mencuci tangan dengan sabun dan air setelah menangani hewan dan produk hewan.
2. Bersihkan dan disinfeksi alat serta tempat kerja sedikitnya sekali sehari.
Baca Juga: Didiagnosis SCAD, Wanita Usia 32 Tahun Alami 3 Kali Serangan Jantung dalam Seminggu
3. Kenakan baju pelindung, sarung tangan, dan pelindung wajah ketika mengolah hewan atau produk hewan segar.
4. Manfaatkan sinar matahari untuk berjemur.
5. Menjaga daya tahan tubuh dengan makan makanan yang sehat dan tidak merokok.
6. Gunakan masker.(*)
Baca Juga: Petugas Medis Gunakan Popok Saat Memerangi Wabah Virus Corona di China
#berantasstunting
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar