GridHEALTH.id -Novel coronavirus atau virus corona yang menyebar di China ini disebut memiliki kesamaan genetik dengan SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome).
Baca Juga: Ternyata Ini Alasannya Pasien Terduga Virus Corona Harus Diisolasi
Penyakit ini pertama muncul di Wuhan pada Desember 2019 lalu dan jumlah orang yang terinfeksi terus bertambah seiring waktu. Dikabarkan di kota ini saja sudah 147 orang meninggal dan ribuan terinfeksi.
Zhong Nanzhan, salah satu ilmuwan dari China's National Health Commission mengatakan pada kantor berita Xinhua bahwa wabah ini tidak bakal meningkat dalam skala yang sangat besar.
"Saya meyakini bahwa puncaknya bakal terjadi dalam sepekan atau sekitar sepuluh hari," jelas Zhong dikutip dari Medical Xpress ( (28/1).
Zhong juga mengungkap bahwa tingkat kemudian juga bakal terus menurun. Walau vaksin penangkal masih belum ditemui hingga saat ini, namun perawatan yang ada saat ini telah memungkinkan hal ini.
Beberapa pekan setelah kasus pertama ditemukan, sejumlah peneliti di China sudah memetakan kode genetik virus baru ini dan membagikannya kepada berbagai otoritas kesehatan di seluruh dunia.
Baca Juga: Tips Ampuh Mengatasi Jet Lag Dengan Mengonsumsi Makanan Ini
Dengan begitu upaya untuk menemukan vaksin yang tepat bagi virus corona sudah dimulai.
Para peneliti mengatakan mereka sedang menjalankan pendekatan "klem molekuler" yang sejauh ini dilaporkan memperlihatkan hasil yang menggembirakan dalam uji coba.
Baca Juga: 7 Gejala Jantung Pada Wanita, Saking Sepelenya Malah Kerap Tak Disadari
Sejumlah universitas, perusahaan farmasi, dan bioteknologi di seluruh dunia juga mengumumkan mereka dengan mengembangkan vaksin untuk virus corona.
Karena belum ada vaksin pelindung dan cara pengobatannya, penggunaan masker wajah dapat menurunkan risiko seseorang terinfeksi virus corona melalui air liur atau dahak.
Center for Diseases Control (CDC) di Amerika merekomendasikan agar dokter dan perawat yang merawat pasien yang berpotensi terinfeksi juga memakai masker dan kacamata.
Sedangkan orang awam disarankan mengenakan masker wajah yang dirancang untuk menangkap kontaminasi dan partikel besar, termasuk yang mungkin membawa patogen seperti virus corona seperti masker bedah dan respirator N95.
Baca Juga: Setiap 3 Detik, 1 Orang Alami Demensia, Ini Cara Menjaga Otak Sehat
Untuk negara lain yang belum terjangkit virus corona ini, co-direktur University of Washington dr. Peter Rabinowitz mengatakan, pencegahan penyakit bisa dilakukan dengan menjaga kebersihan diri seperti rajin mencuci tangan dan mandi setidaknya 2 kali sehari. (*)
#berantasstunting
Source | : | South China Morning Post |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar