GridHEALTH.id - Netizen di berbagai penjuru dunia, terutama yang peduli tentang merebaknya virus corona di China yang sudah menelan ratusan korban tewas dibuat tertegun dengan video yang baru-baru ini viral.
Baca Juga: Ponselnya Dituding Menyebarkan Virus Corona, Masker Xiaomi Justru Ludes Diburu Pembeli
Bagaimana tidak, ada video yang menunjukkan warganya ramai-ramai merebus masker agar bisa digunakan kembali. Pasalnya, masker di negara tersebut menjadi semakin langka pasca wabah virus corona.
Memang masker tersebut dibuat dari bahan yang tidak mudah hancur, namun cara tersebut tidaklah disarankan.
Ahli paru dari RS Persahabatan, dokter Diah Handayani, SpP mengatakan, masker yang direbus tidak ideal dipakai lagi.
'Karena bisa membuat pori-pori masker melebar dan membuatnya tidak berfungsi untuk menyaring kuman maupun virus," ujarnya dikutip dari detikcom.
Diketahui seperti dilansir sfcdcp.org, masker wajah bisa digunakan untuk mencegah penularan penyakit, mencegah iritasi, mencegah kambuhnya alergi akibat udara, juga melindungi diri dari paparan polusi udara.
Baca Juga: 10 Cara Mencegah Kegemukan Pada Anak, Saran Langsung Dari Pakar
Masker wajah membantu membatasi penyebaran kuman. Ketika seseorang berbicara, batuk, atau bersin mereka mungkin melepaskan tetesan kecil ke udara yang dapat menginfeksi orang lain.
Jika seseorang sakit, masker wajah dapat mengurangi jumlah kuman yang dilepaskan oleh pemakainya dan dapat melindungi orang lain dari sakit.
Masker wajah juga melindungi hidung dan mulut pemakai dari percikan atau semprotan cairan tubuh.
Baca Juga: Gagal Tumbuh Pada Anak Terjadi Karena Orangtua, Ini Cara Mencegahnya
Sementara itu, dilansir The New York Times, Dr Julie Vaishampayan dari The American Public Health Association mengatakan masker sebagai bentuk pertahanan terakhir dari virus corona yang sedang mewabah ini.
Untuk itu penting sejali menurutnya agar masyarakat menggunakan masker wajah dengan benar.
Pasalnya, jika masker bedah atau masker yang biasa kita kenakan tidak dipasang dengan benar, maka hal itu akan meninggalkan celah di sekitar mulut. Jadi tidak menyaring semua udara yang masuk.
Idealnya, menurut dr Diah, penggunaan masker maksimal 6 jam. Atau paling tidak, jika bentuknya masih utuh, tidak basah, dan kondisinya cukup baik, masih bisa untuk dipakai. Tapi ia memperingatkan untuk tidak menyimpan masker agar bisa digunakan keesokan harinya.
Selain itu, ia juga mengingatkan untuk mencuci tangan selepas menyentuh masker, misal saat melepaskannya. Hal ini bertujuan untuk menghindari virus atau kuman yang menempel tidak masuk ke dalam saluran pernapasan maupun pencernaan.
"Habis lepas masker cuci tangan. Kan dia nyaring di bagian depan, kan kita nyentuh bagian itu, terus kucek-kucek hidung, pegang makanan, virusnya malah jadi masuk," tandasnya. (*)
Source | : | The New York Times,detik.com,Everyday Health |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar