GridHEALTH.id - Penyakit sifilis atau raja singa diketanal sebagai salah satu penyakit menular dan mematikan.
Penyakit sifilis ini diketahui disebabkan oleh adanya infeksi dari bakteri Treponema Pallidum.
Melansir dari Mayo Clinic, biasanya penyakit sifilis disebarkan melalui kontak seksual.
Bakteri tersebut juga dapat menyebar dari orang ke orang melalui kulit yang terluka atau kontak dengan selaput lendir seperti bersalaman atau jabat tangan.
Dimana penyakit sifilis terjadi bermula sebagai luka yang tidak nyeri, biasanya pada alat kelamin, dubur atau mulut.
Infeksi ini juga dapat ditularkan dari ibu ke janin selama kehamilan atau saat kelahiran, yang menyebabkan terjadinya sifilis kongenital.
Baca Juga: Berantas Stunting; ASI Eksklusif Membuat Bayi Lebih Mudah Cerna Makanan Padat
Bahayanya, penyakit sifilis ini ternyata sangat sulit untuk di deteksi.
Sebab bakteri sifilis meskipun tidak aktif nyatanya mereka masih bisa bertahan lama di dalam tubuh sampai akhirnya kembali aktif dikemudian hari.
Hal senada pun diutarakan oleh dr. Anthony Handoko, SpKK, FINDSV dalam acara seminar media klinik Pramudia, Rabu (12/2/2020).
Baca Juga: Gegara Salah Pilih Lotion, Kulit Kaki Pasien Dokter ini Mengalami Strech Mark Merah Kehitaman
Dimana menurutnya penyakit sifilis merupakan silent disease alias penyakit senyap.
"Penyakit sifilis sangat sulit terdeteksi jadi orang tidak heboh, berbeda sekali dengan infeksi penyakit menular yang lain dimana ditemukan ada rasa nyeri ada keluar cairan atau apa. Sehingga orang panik dan pergi berobat," ungkap dr. Anthony.
Penyakit sifilis sulit terdeteksi dikarenakan karakter penyakit ini yang bisa menyerupai penyakit kulit lainnya seperti eksim salah satunya.
Baca Juga: Mengenal Obat Tramadol yang Membuat Kerusakan Otak dan Lucinta Luna Ditangkap
"Penyakit sifilis bisa mirip dengan penyakit-penyakit lain. Sehingga, banyak orang yang berpikir bahwa aman-aman saja saya tidak terkena penyakit kelamin. Tapi bahayanya penyakit sifilis akan berlanjut ke stadium berikutnya, dimana stadium berikutnya gejalanya sudah tidak di kullit lagi. Akan tetapi bisa ke organ dalam bisa ke jantung bisa ke saraf itu baru fatal," tambah dr. Anthony.
Terlebih penyakit sisilis tak hanya menimbulkan luka pada organ intim saja tapi juga menimbulkan luka di sekitar bibir dan bahkan tangan.
Baca Juga: Ammar Zoni Heboh Tunjukin Hasil Tes Pack, Kehamilan Irish Bella Kali Ini Berbeda
Seseorang yang terinfeksi sifilis biasanya terdapat luka pada telapak tangan seperti bercak merah berair.
Oleh karena itu bagi penderita atau orang disekitar penderita penyakit sifilis sebaiknya hindari bersalaman atau kontak langsung.
Baca Juga: Kisah Suami yang Mempunyai Istri dengan 9 Kepribadian dan Karakter
Pasalnya bersalaman dengan penderita sifilis, infeksi bakteri tersebut bisa langsung ditularkan.
Hal ini juga dipaparkan langsung oleh Dr. dr. Wresti Indriatmi, SpKK(KK) di acara yang sama.
"Sifilis bisa terlihat melalui bagian telapak tangan dan ini sangat infeksius. Jadi, saya juga mengajarkan kepada murid-murid saya kalau misalkan mau salaman dengan pasien datang ya kita harus hati-hati. Karena kalau pasien yang datang menderita sifilis sekunder di telapak tangan itu bisa menular," ungkap dr. Wresti.(*)
Baca Juga: 9 Perubahan Gaya Hidup untuk Redakan Asam Lambung
#berantasstunting
Source | : | Mayo Clinic,Nakita.id |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar