Di daerah maju, diperkirakan 30 perempuan meninggal untuk setiap 100.000 aborsi yang tidak aman.
Angka itu meningkat menjadi 220 kematian per 100.000 aborsi tidak aman di daerah berkembang.
WHO pun mengungkapkan, wanita yang tinggal di negara berpenghasilan rendah dan wanita miskin lebih cenderung melakukan aborsi yang tidak aman, ilegel.
Kematian dan cedera lebih tinggi ketika aborsi yang tidak aman dilakukan di akhir kehamilan. Tingkat aborsi tidak aman lebih tinggi di mana akses ke kontrasepsi efektif dan aborsi aman terbatas atau tidak tersedia.
Komplikasi aborsi tidak aman yang membutuhkan perawatan darurat.
Melakukan aborsi ilegat wanita berpeluang mengalami sejumlah bahaya yang memengaruhi kualitas hidup dan kesejahteraan mereka, dengan beberapa wanita mengalami komplikasi yang mengancam jiwa.
Komplikasi utama yang mengancam jiwa yang dihasilkan dari aborsi yang paling tidak aman adalah perdarahan, infeksi, dan cedera pada saluran genital dan organ internal.
Aborsi yang tidak aman jika dilakukan dalam kondisi yang paling tidak aman dapat menyebabkan komplikasi seperti:
Baca Juga: Jangan Takut Konsumsi Ikan Asin, Mengolah dan Aturan Makannya Tepat Manfaat Kesehatannya Didapat
Source | : | Kompas.com,WHO,afterabortion.org |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar