3. Beri bantuan napas (CPR)
CPR dilakukan dengan menekan dada berkecepatan 100 sampai 120 kali per menit dan kedalaman 6 cm sebanyak dua kali.
Jika sudah bernapas kembali, baringkan miring 30-45 derajat, posisi kepala miring, pastikan lidah tidak menghalangi jalur napas dengan menengadahkan kepala.
Cek terus, apakah ia bernapas dan lihat apakah ada gerakan dada serta perut sambil mendekatkan pipi kita di atas hidung atau mulut orang yang bersangkutan.
Tapi perlu diingat, jika kita tidak benar-benar bisa, sebaiknya tidak melakukan CPR atau jangan dipaksakan karena dapat berakibat fatal.
4. Minum obat
Jika orang yang terkena serangan jantung tersebut memiliki obat yang dibekali dokter, maka obat tersebut bisa diminumkan.
Melansir dari Mayo Clinic, obat yang diberikan misalnya aspirin agar darah tetap mengalir melalui pembuluh darah yang mengalami penyempitan, statin untuk menurunkan kadar kolesterol, obat pereda nyeri, dan sebagainya.
Namun, obat itu tidak membuat kita menunda untuk membawanya ke rumah sakit. Jadi berikan obat tersebut sambil membawa penderita ke rumah sakit.
Source | : | Kompas.com,Mayo Clinic |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Komentar