GridHEALTH.id - Alopecia diartikan sebagai kerontokan rambut (hair loss). Sementara itu, alopecia areata adalah keadaan dimana seseorang mengalami kerontokan rambut dalam pola tertentu, biasanya berawal dengan membentuk pola lingkaran kecil.
Selanjutnya, pola-pola kecil tersebut akan menyatu dan menjadi semakin besar, serta biasanya baru pada tahap inilah seseorang menyadari dirinya menderita alopecia areata
Kondisi ini sering terjadi pada rambut kepala, meskipun sebenarnya dapat juga terjadi pada area lain seperti kumis, alis, serta bulu mata.
Alopecia areata dapat berkembang secara perlahan-lahan, maupun dapat muncul kembali pada lain waktu.
Banyaknya kerontokan rambut yang disebabkan oleh alopecia areata ini berbeda-beda pada setiap orang. Ada orang yang mengalami hanya sedikit, bahkan ada yang mengalami kerontokan rambut dalam jumlah yang banyak.
Berdasarkan Indian Journal of Dermatology, alopecia areata adalah gangguan peradangan kronis yang ditandai dengan serangan autoimun yang dimediasi sel-T pada folikel rambut, dan kadang-kadang pada kuku. Jadi, alopecia areata adalah sejenis penyakit autoimun.
Baca Juga: Rambut Rontok Saat Hamil? Tak Perlu Khawatir, Berikut Cara Mengatasinya yang Paling Mudah
Baca Juga: 4 Alasan Boleh Meninggalkan Rumah di Masa Karantina Saat PSBB
Alopecia Areata bisa terjadi pada orang dengan berbagai usia, ras, dan jenis kelamin apapun. Akan tetapi seringkali muncul pertama kali selama masa kanak-kanak.
Menurut Rohit Garoo, ahli dalam bidang Menyusui dan Psikologi Perkembangan dari India, penyebab pasti dari alopecia areata di usia anak-anak masih belum diketahui.
Namun, kondisi ini merupakan kelainan autoimun di mana sistem kekebalan tubuh menghancurkan sel tubuh yang sehat.
Penyakit autoimun adalah kelainan genetik di mana gen yang salah, dalam kombinasi dengan faktor/pemicu lingkungan, menyebabkan fungsi sistem kekebalan tubuh jadi tidak menentu.
Oleh karena itu, gen yang salah bersama dengan pemicu non-spesifik, dianggap sebagai alasan utama terjadinya alopecia areata.
Seorang anak, yang orangtuanya atau anggota keluarga lainnya memiliki kondisi tersebut, berisiko lebih tinggi untuk mewarisi penyakit ini.
Untuk mengetahui apakah anak menderita alopecia areta, ibu bisa melihatnya dari tanda-tanda berikut ini:
Baca Juga: Dibalik Alasan Kesehatan Mengapa Sahur Tak Boleh Dilewatkan
Baca Juga: Bakal Menikah, Dokter Ini Malah Jadi Korban Covid-19, Meninggal di RS Kramat Jati
1. Muncul bercak kebotakan
Dimulai dengan satu titik kebotakan, dan akhirnya, lebih banyak bercak muncul di berbagai bagian kulit kepala. Bercak-bercak itu mungkin secara bertahap menyatu dan membentuk satu area kulit kepala botak yang besar dan tidak berambut.
2. Terjadi penipisan rambut
Rambut akan menipis, terutama di sekitar pinggiran bagian yang botak. Rambut akan menipis di pangkal kulit kepala dan secara bertahap meningkatkan diameter menjelang akhir.
3. Terjadi kerontokan rambut yang sangat cepat
Terkadang sulit bagi orangtua untuk mengetahui apakah rambut rontok normal atau karena alopecia. Cara terbaiknya adalah dengan memeriksa tingkat kerontokan rambut. Alopecia menyebabkan banyak rambut rontok dengan cepat.
"Banyak orang tua yang panik ketika mereka melihat anak kehilangan rambut," kata Dr. Jerry Shapiro, ahli alopecia dan direktur Klinik Rambut Universitas British Columbia di Rumah Sakit Vancouver.
Namun menurut Betsy Woytovich, direktur eksekutif Children's Alopecia Project, sebuah kelompok pendukung yang ditujukan untuk anak-anak yang hidup dengan alopecia, yang paling penting adalah anak mengetahui bahwa orangtua menerima mereka apa adanya meski tidak memiliki rambut.
Baca Juga: Kelengkapan Gizi Anak Ditentukan Sejak di Kandungan, Ini yang Harus Dikonsumsi Ibu Hamil
Baca Juga: 2020 Ayo Bikin Resolusi Baru Kurangi Gorengan Sebab Ini Bahayanya Bagi Tubuh
Jika anak sudah menunjukkan tanda-tanda di atas, mohon secepatnya dibawa ke dokter untuk penanganan lebih lanjut.(*)
#berantasstunting #hadapicorona
Source | : | momjunction.com,nakita.grid.id,orami.co.id |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar